Berita

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun/Repro

Politik

Agar Pemilu Berlangsung Luber dan Jurdil, Refly Harun Ingatkan Jokowi Tidak Berpihak ke Salah Satu Paslon

KAMIS, 11 MEI 2023 | 23:24 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Mohammad Jusuf Kalla atau JK yang mengkritisi Presiden Joko Widodo untuk tidak cawe-cawe dalam Pemilu 2024 didukung pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Refly secara tidak langsung juga mengingatkan Presiden Jokowi agar tidak memihak salah satu pasangan calon dalam Pilpres 2024. Hal itu semata-mata untuk menghadirkan pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

"Perlu dipahami konstitusi itu mengatakan bahwa pemilu diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. How came pemilu bisa luber jurdil kalau kepala pemerintahannya berpihak kepada salah satu paslon?" ucap Refly dalam akun YouTube @ReflyHarunOfficial yang dikutip Redaksi, Kamis (11/5).


Oleh sebab itu, Refly menilai seharusnya pemimpin pemerintahan dalam hal ini presiden bisa bersikap arif terkait pelaksanaan pemilu.

"Di luar negeri biasa saja, tapi kita cek governance pemilu mereka sudah sejauh mana? Kalau kita governance kita masih kacau balau. Karena itu diperlukan sikap arif kekuasaan untuk menjaga pemilu luber dan jurdil, bahkan jadi eksponen untuk pemilu yang jurdil," tutur Refly.

Jokowi memang telah diingatkan Jusuf Kalla (JK) agar tidak terlalu jauh ikut campur dalam kontestasi politik jelang Pemilu 2024. JK berharap Jokowi bisa menjadi wasit dalam Pemilu 2024. 

JK meminta Jokowi meniru Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai dapat menjauhkan diri dari politik pada saat akhir jabatannya.

"Presiden seharusnya seperti Ibu Mega, SBY, ketika itu (jabatan) akan berakhir maka tidak terlalu jauh melibatkan diri, suka atau tidak suka dalam perpolitikan. Supaya lebih demokratis," kata JK dalam konferensi pers, Sabtu malam (6/5). 

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya