Cuplikan rekaman video yang memperlihatkan seseorang sedang berlindung di dekat truk untuk menghindari tembakan di perbatasan Meksiko-AS/Mirror
Rentetan tembakan dilaporkan terjadi di persimpangan perbatasan Amerika Serikat-Meksiko pada Rabu (10/5), di tengah ratusan ribu migran yang berada di wilayah tersebut.
Berdasarkan laporan yang dimuat Mirror, Kamis (11/5), baku tembak terjadi di Jembatan Internasional Pharr–Reynosa, penyeberangan yang menghubungkan Texas dan Meksiko, dengan menewaskan tiga orang anggota kriminal.
"Tembakan itu berasal dari konfrontasi antara tentara Meksiko dan orang-orang bersenjata yang diduga penyelundup imigran tidak berdokumen," menurut laporan Mirror, yang mengutip media lokal.
Sejauh ini pihak berwenang Meksiko dan AS sendiri belum membuka suara dan mengkonfirmasi kematian tersebut, akan tetapi berdasarkan rekaman yang beredar, akibat bentrokan di jembatan itu rute kedua arah menjadi lumpuh total.
Beberapa pengemudi truk dan kendaraan lainnya terpaksa keluar dari kendaraan mereka untuk melindungi diri dari tembakan.
Berdasarkan laporan dari masyarakat lokal, bentrokan pecah setelah pihak berwenang diduga menangkap pemimpin daerah Los Zetas kelompok kriminal paling berbahaya, La Pawa.
Menjelang berakhirnya kebijakan Title 42 yang memberikan kewenangan kepada pihak AS untuk dapat mengusir migran yang melewati perbatasan ilegalnya, lebih dari 150.000 migran tercatat berada di perbatasan untuk bersiap memasuki jalur ilegal ke Washington melalui oknum penyelundup.
Mengatasi kekhawatiran lonjakan migran di perbatasannya itu, Presiden AS, Joe Biden akan mengerahkan 1.500 tentara ke perbatasannya dalam operasi yang akan dilakukan selama 90 hari.