Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin/Net

Dunia

Putin Teken Dekrit Akhiri Perjanjian Senjata dengan NATO

KAMIS, 11 MEI 2023 | 06:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Rusia telah memutuskan untuk mengakhiri Perjanjian tentang Angkatan Bersenjata Konvensional di Eropa (CFE) pada Rabu (10/5) waktu Moskow.

Keputusan tersebut disahkan melalui dekrit yang ditandatangani langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dalam dekrit yang sama, yang dipublikasikan di portal pemerintah, Putin mendelegasikan biaya tambahan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov, yang juga akan menjabat sebagai wakil presiden dalam mempresentasikan masalah tersebut di parlemen.

"Menunjuk Sergey Alekseyevich Ryabkov, Wakil Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, sebagai perwakilan resmi Presiden Federasi Rusia ketika Kamar-kamar Majelis Federal Federasi Rusia mempertimbangkan masalah penghentian Perjanjian oleh Federasi Rusia tentang Angkatan Bersenjata Konvensional di Eropa yang ditandatangani di Paris pada 19 November 1990," bunyi dekrit tersebut, seperti dikutip dari AFP.

CFE adalah perjanjian pengendalian senjata pasca-Perang Dingin yang ditandatangani pada 19 November 1990, di Paris antara dua blok militer, NATO dan Pakta Warsawa.

Ini memberlakukan batasan pada lima kategori utama peralatan militer konvensional di Eropa, yaitu tank, kendaraan lapis baja, artileri, helikopter, dan pesawat tempur juga mengamanatkan penghancuran kelebihan persenjataan.

Pada tahun 1999, perjanjian CFE yang diperbarui telah dirancang dan disetujui di Istanbul, Turkiye, dengan mempertimbangkan realitas baru seperti pembubaran Pakta Warsawa dan perluasan NATO.

Karena negara-negara NATO tidak meratifikasi perjanjian tersebut, Presiden Putin menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian CFE pada tahun 2007.

Belakangan, Putin mengatakan kepada parlemen Rusia bahwa penangguhan itu akan berlaku sampai negara-negara NATO meratifikasi perjanjian itu dan mulai mengimplementasikannya.

Pada 2015, Rusia juga menghentikan partisipasi dalam pertemuan Kelompok Penasihat Bersama CFE.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya