Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pengamat: Kebijakan Kanada Terhadap China Lebih Konfrontatif Dibanding AS

RABU, 10 MEI 2023 | 16:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China dan Kanada kembali terlibat pertikaian diplomatik yang berbuntut aksi saling mengusir perwakilan mereka.

Gesekan terbaru datang saat Beijing menyatakan Jennifer Lynn Lalonde, pejabat Konsulat Jenderal Kanada di Shanghai, sebagai "persona non grata" pada Selasa yang diawali dengan pengusiran diplomat China Zhao Wei oleh Kanada sehari sebelumnya.

Beberapa pengamat China mengatakan bahwa Beijing sebenarnya jarang mengusir diplomat asing, tetapi itu kemudian dilakukan karena Kanada tampaknya telah menjadi kekuatan anti-China terkemuka yang dipimpin AS.

Pengamat bahkan mengatakan kebijakan Ottawa terhadap Beijing saat ini telah menjadi lebih konfrontatif bila dibandingkan dengan kebijakan Washington, dan ini telah menyeret hubungan Kanada-China ke dalam pembekuan yang dalam.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyebut bahwa keputusan untuk menyatakan diplomat Kanada di Shanghai "persona non grata" adalah balasan tindakan Kanada yang mengusir diplomat China setelah menuduhnya mencampuri urusan dalam negeri Kanada.

"Tiongkok mengutuk keras dan dengan tegas menentang hal ini," kata Wang, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (9/5).

"China tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Apa yang disebut campur tangan China dalam urusan dalam negeri Kanada adalah omong kosong, fitnah terhadap China, dan manipulasi politik berdasarkan ideologi," katanya.

"Langkah terbaru pihak Kanada melanggar norma dasar yang mengatur hubungan internasional dan dengan sengaja merusak hubungan China-Kanada, yang sifatnya sangat buruk," lanjut Wang.

Ini, kata dia, penting bagi China untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah.

"Tahun ini adalah peringatan 100 tahun Undang-Undang Pengecualian China yang terkenal di Kanada, sejarah yang seharusnya direfleksikan oleh negara Amerika Utara," kata Yao Peng, Wakil Sekretaris Jenderal Pusat Studi Kanada dan Akademi Ilmu Sosial Tiongkok.

"Ini seperti versi Kanada dari tren McCarthy abad ke-21 yang menargetkan China," ujarnya.

Li Haidong, seorang profesor di China Foreign Affairs University juga ikut bersuara atas insiden terbaru.

"Alasan mendasar mengapa Kanada membuat tuduhan tak berdasar terhadap China adalah bahwa negara tersebut telah meningkatkan koordinasi strategisnya dengan AS, dan pengusiran ini dapat menandakan dimulainya serangkaian gerakan tit-for-tat," kata Li.

'Karena kebijakan China Kanada tampaknya akan menjadi semakin konfrontatif, tidak akan ada perubahan apa pun dalam proses keputusan kebijakannya,"tambahnya,

Beberapa pengamat berpendapat bahwa pengusiran diplomat adalah tindakan sembrono yang jarang digunakan oleh negara, karena praktik diplomasi internasional telah lama menjadi salah satu pembalasan timbal balik. Ini melihat pengusiran diplomat hampir merupakan pernyataan permusuhan dengan pihak lain.

Namun, China bukanlah pihak yang berniat untuk meningkatkan ketegangan. Sikap China, kata pengamat, juga tergantung pada bagaimana pihak Kanada akan bereaksi, apakah akan memperburuk situasi atau mencoba untuk mengendalikan kerusakan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya