Pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin
Kalimat sindiran dan kasar kembali dikeluarkan oleh pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, berkaitan dengan kurangnya amunisi yang kerap ia gembor-gemborkan beberapa bulan terakhir.
Setelah mengaku telah dijanjikan pasokan senjata baru dari Kementerian Pertahanan Rusia, Prigozhin kembali mengkritik mereka lewat kata-kata kasar yang terekam melalui audio.
Dikutip dari
The Jerusalem Post pada Rabu (10/5), Prigozhin merujuk pada sosok yang dia sebut "Kakek yang bahagia" yang berpikir bahwa semuanya baik-baik saja dengan kampanye militer.
"Tapi apa yang akan dilakukan negara, anak cucu kita yang merupakan masa depan Rusia? Dan bagaimana kita bisa memenangkan perang ini jika secara kebetulan, dan saya hanya berspekulasi di sini, ternyata kakek ini benar-benar bajingan," kata Prigozhin.
Komentar Prigozhin mengacu pada penolakan berkelanjutan pemerintah untuk memasok para tentaranya dengan peluru yang mereka butuhkan untuk mengambil kendali penuh atas kota Bakhmut.
Identitas sosok kakek yang dimaksud Prigozhin tidak jelas, hingga mengundang banyak spekulasi.
Prigozhin sebelumnya mencemooh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan kepala Staf Umum Valery Gerasimov. Tetapi hingga kini ia masih menghindari semua kritik pribadi terhadap Presiden Vladimir Putin.
Pernyataan terbaru dari Bos Wagner dinilai dapat membuatnya semakin dijauhi atau bahkan mendapat masalah dari Kremlin.
Belakang sikap Prigozhin dinilai tidak stabil, sebab sebelumnya ia sempat mengancam akan menarik pasukan Wagner dari Bakhmut karena kekurangan amunisi.
Tetapi beberapa hari kemudian sikap dan komentarnya berubah 180 derajat, di mana ia mengaku telah dipersenjatai kembali oleh Rusia, sehingga siap melanjutkan pertempuran.