Berita

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy/Net

Politik

Romahurmuziy: Jangan Jadikan Tingkat Kesalehan Figur untuk Memilih Pemimpin

RABU, 10 MEI 2023 | 13:38 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Publik diharapkan tidak menyoal kesalehan dari tiga nama calon presiden (capres) yang muncul di sejumlah lembaga survei nasional. Tiga nama itu, adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan.

Dikatakan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy alias Romy, ketiga capres itu semuanya beragam Islam. Sehingga, menjadi tidak pas ketika keislaman dijadikan patokan menentukan pilihan.

“Tiga-tiganya sama-sama muslim. Jangan kemudian kita mengangkat ini sholatnya bolong-bolong, ini sholatnya rajin. Kemudian itu digunakan untuk ukuran kepemimpinan dia layak atau tidak,” kata Romy dalam acara Catatan Demokrasi TVOne dikutip Rabu (10/5).


Romy menjelaskan, meskipun partainya adalah partai Islam, namun pada urusan memilih pemimpin, tidak hanya didasarkan pada urusan-urusan kesalehan seseorang kepada Tuhannya.

“Dalam Al Ahkamu Shulthoniyah kitab yang menjadi salah satu rujukan untuk tata negara dalam hukum Islam sekalipun, seorang pemimpin yang ahli maksiat pun masih memiliki hak untuk ditaati, sepanjang dia tidak melarang kebebasan beragama,” tegas Romy.

Atas dasar itu, menurut Romy, yang menjadi persoalan krusial sebenarnya adalah kualitas dan kapasitas pemimpin itu sendiri. Bukan urusan kesalehan personal seorang pemimpin.

Tak hanya itu, masih kata Romy, ketika berbicara kualitas pemimpin merujuk sifat-sifat profetik seperti Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah, sebagai ukuran seorang pemimpin pun ditekankan bukan hanya kesalehan semata. Lebih jauh daripada itu yakni soal integritas pemimpin itu sendiri.

“Ini harusnya menjadi penglihatan dan fokus kita bersama terhadap tiga capres yang nanti akan muncul ini," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya