Berita

Tamil Selvan/Ist

Politik

Sibuk Kumpulkan Pimpinan Parpol di Istana, Tamil Selvan: Jokowi Abuse of Power

RABU, 10 MEI 2023 | 08:05 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Selain tidak etis, Presiden Joko Widodo juga dianggap melanggar konstitusi, abuse of power, mengumpulkan para ketua umum partai politik untuk kepentingan politik praktis pribadi Jokowi dan golongannya.

Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan, mengatakan, Jokowi sangat jelas menunjukkan kepentingan politik praktisnya, atau golongannya, dengan menggunakan fasilitas negara, Istana Negara.

"Buktinya, ada ketua-ketua umum partai yang tidak diundang. Jadi ada pilah-pilih di sana. Nah pilah-pilih itulah yang kemudian kita lihat ada kepentingan terselubung di situ," kata Tamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/5).

Berdasar hipotesanya, Jokowi memiliki dua janji kepada Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, ketika Ganjar Pranowo diusung sebagai bakal calon presiden, yaitu mandiri dalam pembiayaan kampanye, dan mendukung Puan Maharani  menjadi penerus di PDIP.

"Maka, pertemuan dengan para ketua umum partai politik itu tak lepas dari poin nomor satu tadi. Lalu kita bicara tentang sibuk-sibuknya Jokowi. Saya bisa katakan, apa yang dia lakukan hari ini itu sibuk-sibuk tak menentu," kata Tamil.

Dosen Universitas Dian Nusantara itu juga menilai, alih-alih mengurus bangsa dan negara yang sedang banyak persoalan, Jokowi ternyata lebih mendahulukan kepentingan pribadinya dan kepentingan politik golongannya.

"Ini yang saya kira sangat tidak elok kalau kemudian Jokowi ingin memposisikan dirinya seolah-olah mau menjadi negarawan, setelah kepemimpinannya berakhir," katanya.

Apa yang dilakukan Jokowi, tambah dia, sangat jelas, tidak menunjukkan kenegarawanan. Yang ada justru ketakutan besar menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

"Kesibukan tak menentu yang dilakukan Jokowi hari ini menunjukkan ada ketakutan besar dalam dirinya, terutama jika orang-orang yang disiapkannya, orang-orang yang diendorsenya, ternyata itu tidak menang di Pilpres 2024," tegas Tamil.

Dia melihat, Jokowi akan melakukan segala cara, segala daya upaya dan kewenangan yang dia punya untuk memenangkan calon yang diendorse.

"Secara etika politik jelas tidak etis. Secara konstitusi juga jelas melanggar, kenapa? Ini abuse of power. Apa yang dilakukan dengan mengumpulkan para ketua umum partai politik di Istana Negara, yang notabenenya fasilitas negara, fasilitas jabatan, tapi digunakan untuk kepentingan politik pribadi atau golongan," pungkasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya