Kegiatan sosilisasi dan deteksi dini pencegahan penggunaan narkoba oleh Forum Pemuda Betawi (FPB)/Ist
Maraknya peredaran narkoba belakangan ini, harus menjadi perhatian bersama. Terutama, dalam mencegah peredaran pada kalangan pelajar.
Kepedulian akan pencegahan itu, menjadi salah satu konsen Forum Pemuda Betawi (FPB) bekerjasama dengan BNN dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, untuk mengelar kegiatan sosilisasi dan deteksi dini pencegahan penggunaan narkoba untuk kalangan pelajar.
Ketua Umum FPB Geraldi Aria Bangsawan mengatakan, sengaja menggelar kegiatan ini dengan tujuan menjalankan visi misi organisasi, yang di antaranya adalah Membangun pemuda Jakarta yang cerdas dan punya daya saing.
“Salah satu visi misi FPB adalah membangun pemuda Jakarta yang cerdas dan punya daya saing. Para pelajar SMA selaku generasi penerus Bangsa menjadi bagian dari pemuda yang dimaksud," ujar Geraldi, dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9).
Dijelaskan Bendahara Umum FPB Lindsey Afsari Puteri, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, di mana populasi akan didominasi usia muda.
"Jangan sampai bonus ini menjadi petaka jika anak mudanya terpapar pengaruh buruk narkoba," katanya.
Mengingat, kata dia, berdasarkan data Indonesia Drugs Report 2022 Pusat Penelitian Data dan Informasi BNN, pada 2019, prevalensinya sebesar 1,80 persen. Lalu 2021 sekitar 1,95 persen atau naik 0,15 persen.
Total dari rentang usia 15-64 tahun, ada sekitar 4,8 juta penduduk desa dan kota pernah memakai narkoba sepanjang 2022-2023, dan 600.000-1,2 juta penggunanya ada di Jakarta, mayoritas usia muda.
“Data tersebut tentu sangat memprihatinkan. Sebagai aktivis perempuan saya secara pribadi punya tanggung jawab moral atas kondisi ini," tuturnya.
"Kita harus memastikan para pelajar bisa bertumbuh kembang menjadi generasi unggul yang sehat jasmani rohani, berakhlak serta berbudaya, jangan sampai terjerumus dalam pusaran penyalahgunaan narkoba,” pungkasnya.