Berita

Jammu dan Kashmir/Net

Dunia

Lewat G20, India Siap Buktikan Pencapaian di Wilayah Jammu dan Kashmir

SELASA, 09 MEI 2023 | 12:12 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Rencana India untuk menggelar salah satu pertemuan G20 di Jammu dan Kashmir (J&K) merupakan kesempatan yang baik bagi wilayah persatuan itu untuk mempromosikan koridor ekonominya, serta menampilkan keberhasilan India dalam mengatasi wilayah yang sempat bergejolak itu.

Kunjungan tersebut dapat menepis semua anggapan buruk tentang J&K yang pernah dilanda terorisme dan berada di bawah kebuntuan politik dan ekonomi selama beberapa dekade lalu.

India berhasil mengambil berbagai inisiatifnya untuk memerangi terorisme dan melakukan banyak perubahan di wilayah persatuannya tersebut.

Dikutip dari Eurasia Review pada Selasa (9/5), India telah menutup semua pintu kekerasan dan mengubah wilayah J&K menjadi pusat pariwisata global, serta koridor ekonomi internasional dengan banyaknya investasi asing. Ini menjadi alasan utama India menggelar salah satu acara G20 di wilayah paling indahnya itu.

Sayangnya, Pakistan berupaya menghentikan acara G20 di J&K dengan menyebarkan propaganda palsu, menyebut ada banyak pelanggaran hak asasi manusia termasuk mayoritas Muslim yang 'dimiskinkan'. Jelas tindakan Pakistan ini tidak dapat diterima.

Pakistan telah lama menyudutkan India di setiap forum dengan mengangkat masalah hak asasi manusia di wilayah yang disebut disengketakan itu, yang terkadang jauh dari relevansinya dengan agenda, dan sering berakhir memalukan serta tidak memiliki peminat dalam pembicaraan tersebut.

Faktanya, kini India akan membuktikan sendiri kebohongan Pakistan yang kerap kali mengatakan bahwa Muslim di Kashmir terpinggirkan dengan menggelar forum internasional di wilayah integral itu.

Mengadakan acara G20 di Lembah Kashmir akan secara efektif dapat menyanggah propaganda palsu tersebut, dengan nantinya para delegasi G20 dapat memperoleh laporannya sendiri dengan melihat langsung situasi yang membaik di J&K.

Surga yang kembali aman dengan lancarnya perputaran perekonomian itu akan segera dilihat langsung oleh mata kepala para delegasi, dan mungkin hal tersebut telah membuat Islamabad sangat gugup dengan acara G-20 yang akan diselenggarakan di J&K.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya