Berita

Lambang KAMI/Net

Publika

KAMI Netral dalam Pilpres 2024?

OLEH: DANIEL M. Rosyid
SENIN, 08 MEI 2023 | 16:37 WIB

DALAM kesempatan Halal Bihalal pada Minggu siang sore kemarin di Menteng  Jakarta, Pak Gatot Nurmantyo selaku Presidium KAMI mengatakan belum saatnya mendukung bacapres tertentu. Saat ini belum ada capres versi KPU.

Status ARB (Anies Rasyid Baswedan) saat ini, termasuk GP (Ganjar Pranowo) dan PS (Prabowo Subianto) masih Bacapres. Bahkan bacawapres masih sangat belum jelas. Apakah ketiganya akan jadi capres? hanya Tuhan yang tahu.

Ketidakpastian masih sangat tinggi termasuk apakah Pemilu 2024 akan terlaksana. KAMI memutuskan untuk menunggu saat yang tepat untuk memberi dukungan pada pasangan capres-cawapres tertentu.

Tentu sikap KAMI ini mengecewakan, terutama pendukung ARB yang konon mewakili agenda perubahan seperti yang diusung KAMI. Orang mungkin juga membaca bahwa KAMI memilih golput dalam Pilpres 2024.

Platform perjuangan KAMI jelas bahwa situasi dan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini makin menjauh dari cita2 Proklamasi 17 Agustus 1945. Harus ada koreksi atas praktek dan model kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan menurut Din Syamsudin, anggota Presidium KAMI lainnya, sudah sangat berbahaya bagi masa depan bangsa dan negara. Jadi KAMI akan mendukung capres yang paling mendukung misi KAMI.

Perlu disadari bahwa pemilu sejak reformasi telah dilaksanakan sesuai dengan UUD 2002 yang sangat liberal. MPR tidak lagi penjelmaan kedaulatan rakyat, tapi digusur oleh elite partai-partai politik yang menggantungkan logistik partai pada para taipan pemilik modal.

Presiden terpilih hanya petugas partai, bukan mandataris MPR pelaksana GBHN sebagai amanat rakyat. Presiden terpilih mewakili kepentingan elite parpol dan para taipan tersebut.

UU seperti Omnibus Law Cipta Kerja dibuat tidak untuk kepentingan publik pemilih, tapi untuk kaum oligarch tersebut. Korupsi makin menjadi-jadi, kesenjangan sosial ekonomi melebar dengan Rasio Gini 0.4, kemiskinan bertahan 10 hingga 11 persen penduduk, dan kerusakan lingkungan makin parah.

Publik pemilih makin menjadi jongos ekonomi dan politik. Masa depan pemuda terancam oleh kelumpuhan lembaga-lembaga negara, kerusakan lingkungan dan utang yang menggunung.

Oleh Pangdam Siliwangi, Mayjen Kunto Wibowo, situasi jagad politik nasional sudah memasuki tahapan yang berbahaya. Jika para elite politik terus memaksakan agenda-agenda politik jangka pendek mereka untuk tetap berkuasa, TNI akan mengambil langkah-langkah pre-emptive yang diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara ini.

Mayjen Kunto berharap dibangun komunikasi politik yang lebih sehat dan beretika. Perlu diingat bahwa etika politik memiliki standar tertinggi melampaui standar etika dokter dan insinyur.

Berpolitik sesungguhnya adalah berjuang untuk memasukkan nilai-nilai utama sebagai yang diamanatkan oleh Pembukaan UUD 45 ke dalam seluruh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan sekadar soal meraih kekuasaan dan sumber-sumber daya ekonomi.

Jika pembangunan adalah proses memperluas kemerdekaan, maka politik KAMI adalah perjuangan untuk mempertahankan dan memperluas kemerdekaan itu. Kita tunggu Capres mana yang memiliki rekam jejak, kompetensi, serta integritas untuk melakukannya.

Penulis adalah Presidium KAMI Jawa Timur, Daniel M Rasyid


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya