Berita

Pria bernama Nikolai Klimovich yang meninggal di penjara di wilayah Vitebsk utara Belarusia/Net

Dunia

Kritik Presiden Belarusia Lewat Gambar Satir, Seorang Pria Ditahan dan Tewas di Penjara

SENIN, 08 MEI 2023 | 15:15 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Akibat mengkritik Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko dengan karikatur satir, seorang pria ditahan dalam penjara dan kini dilaporkan telah meninggal di sana.

Berita duka itu diungkap oleh kelompok hak asasi manusia independen Viasna dalam sebuah pernyataan di Telegram, seperti dikutip dari AFP pada Senin (8/5).

Viesna melaporkan bahwa pria bernama Nikolai Klimovich meninggal di koloni hukuman nomor 3, di wilayah Vitebsk utara, Belarusia.

Pria berusia 61 tahun itu ditetapkan bersalah karena menghina Lukashenko dengan karikatur yang dipostingnya di media sosial pada Februari tahun ini.

Meski menderita penyakit jantung yang seirus, Klimovich tetap dijatuhi hukuman satu tahun penjara atas dakwaan tersebut.

Sejak protes menentang pemilihannya kembali tahun 2020, Lukashenko telah mengeluarkan kebijakan untuk menekan suara kritis, memenjarakan atau memaksa mereka ke pengasingan.

Viasna mencatat hampir terdapat 1.500 tahanan politik di Tanah Air.

Pemimpin oposisi Belarusia, Svetlana Tikhanovskaya sangat sedih mendengar kabar kematian tersebut dan menyerukan bantuan medis secepatnya untuk tahanan lainnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya