Berita

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad/Net

Dunia

Mahathir Mohamad: Jika Ukraina tidak Bergabung dengan NATO, Rusia Tidak akan Merasa Terancam

SENIN, 08 MEI 2023 | 12:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Konflik di Ukraina telah mempengaruhi seluruh dunia, di mana Barat memiliki peran dalam mendorong perang semakin berkobar dan bisa jadi menuju perang dunia.

Selama wawancara dengan Global Times, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, dalam konflik tersebut, otoritas Amerika Serikat juga berkontribusi pada munculnya dua blok yang bermusuhan.

"AS akan mencoba mengajak negara lain untuk bergabung dalam aksi melawan Rusia," ujar pria berusia 97 tahun itu.


"Akan ada konfrontasi antara blok Timur dan blok Barat. Dan ini akan meningkat dan menjadi perang dunia," tambahnya.

Untuk mengimbanginya, Rusia juga harus menemukan negara sahabat yang akan mendukungnya.

Belum lagi terkait undangan ke Ukraina untuk bergabung dengan NATO yang menurut Mahathir adalah sebuah provokasi.

"Faktanya, jika Ukraina tidak bergabung dengan NATO, saya pikir Rusia akan merasa kurang terancam, dan tidak akan ada konfrontasi. Tapi begitu proses dimulai, Rusia akan mengambil tindakan pencegahan," kata Mahathir.

Konflik akan membuat situasi semakin rumit dan menyebabkan besarnya biaya yang harus dibayar, disamping peningkatan pengeluaran untuk barang-barang penting di seluruh dunia, menurut Mahathir. Termasuk berdampak negatif pada pengiriman biji-bijian.

Sebenarnya, menurut Mahathir, negara-negara NATO tidak terlibat langsung dalam konflik Rusia-Ukraina karena Ukraina bukan anggota aliansi tersebut. Namun, kebuntuan dengan Rusia sangat merugikan negara-negara anggota NATO sehingga membuat NATO bergerak.

“Pada akhirnya, mereka (Rusia dan Ukraina) harus menemukan penyelesaian. Lebih baik bagi mereka untuk berbicara satu sama lain, berdiskusi, bernegosiasi,” kata Mahathir.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya