Berita

Polisi Filipina berhasil menyelamatkan 1.090 korban TPPO/Net

Dunia

Filipina Selamatkan 1.090 Korban Perdagangan Manusia, Termasuk dari Indonesia

MINGGU, 07 MEI 2023 | 10:07 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Filipina berhasil menyelamatkan 1.090 korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang berasal dari berbagai negara Asia. Mereka ditahan dan dipaksa melakukan penipuan online.

Jurubicara kelompok anti-kejahatan dunia maya kepolisian nasional Filipina, Michelle Sabino mengatakan pihaknya telah menggerebek sejumlah bangunan di Kota Mabalacat, utara Manila pada Kamis (4/5).

Sebanyak 1.090 orang yang telah direkrut untuk menjalankan penipuan online berhasil diselamatkan. Para korban dipaksa untuk menargetkan orang-orang yang tidak menaruh curiga di Kanada, Eropa dan Amerika Serikat.

Para korban sebagian besar adalah warga negara China, Filipina, Indonesia, dan Vietnam. Pihak berwenang juga menyelamatkan orang-orang dari Hong Kong, Malaysia, Myanmar, Nepal, Taiwan, dan Thailand.

Paspor mereka disita dan mereka dipaksa bekerja hingga 18 jam sehari, dengan pemotongan gaji karena berinteraksi dengan rekan kerja atau mengambil istirahat panjang.

“Kamu seperti tahanan tanpa sel. Anda bahkan tidak diizinkan untuk berbicara dengan teman sekamar Anda. Mereka tidak diizinkan keluar dari batas gerbang. Setelah 18 jam bekerja, mereka dibawa ke asrama," jelas Sabino, seperti dimuat The Straits Times, Minggu (7/5).

Sabino mengatakan para pekerja dilatih untuk membujuk orang asing agar membeli cryptocurrency atau menyetor uang ke rekening bank palsu setelah menjalin hubungan romantis palsu.

“Mereka akan membangun janji masa depan yang baik bersama. Ayo beli rumah, beli mobil, mari investasikan uang atau mari berbisnis bersama,” ujarnya.

Setidaknya 12 tersangka pemimpin skema telah ditangkap dan akan didakwa dengan perdagangan manusia. Mereka termasuk tujuh warga negara China, empat warga Indonesia dan Malaysia.

Operasi polisi tersebut merupakan hasil permohonan duta besar Indonesia di Manila untuk membantu menemukan WNI.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya