Berita

Direktur Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat Letnan Jenderal Scott D. Berrier/Net

Dunia

Militer Rusia Butuh 10 Tahun untuk Pulih dari Perang Ukraina

SABTU, 06 MEI 2023 | 10:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kerusakan yang ditimbulkan akibat perang Ukraina diperkirakan telah membuat militer Rusia hancur dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat Letnan Jenderal Scott D. Berrier selama sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat, seperti dikutip dari The Defense Post pada Sabtu (6/5).

Menurut paparan Scott, Rusia membutuhkan waktu antara lima hingga 10 tahun untuk mengembalikan cadangan pertahanan canggih dan personel militernya.


"Perlu lima hingga 10 tahun untuk mengembalikan kekuatan militer mereka akibat kerugian perang dan  banyaknya sanksi yang dijatuhkan Barat," ujarnya.

Merujuk pada 100.000 personel Rusia yang gugur dalam perang, Direktur Intelijen Nasional Avril Haines menilai tidak mungkin bagi Rusia melancarkan serangan besar tahun ini dengan kondisi tersebut.

"Rusia tidak mungkin dapat melakukan operasi ofensif yang signifikan tahun ini. Sebab Rusia tidak melakukan mobilisasi tentara yang baru," jelasnya.

Haines menyebut saat ini Rusia terpaksa menggunakan pasukan cadangan dan peralatan era Soviet yang lebih tua untuk mendukung operasinya di Kyiv.

"Rusia tidak mengamankan pasokannya melalui pihak ketiga. Negara seperti Iran juga terlihat enggan terlibat lebih jauh," ungkap Haines seraya menambahkan kondisi itu berdampak pada penurunan jumlah wilayah pendudukan sejak bulan lalu.

Rusia juga disebut Haines tampaknya beralih dari operasi ofensif ke operasi defensif di sepanjang garis depan karena meningkatnya potensi serangan balik Ukraina.

“Kedua belah pihak fokus pada persiapan untuk potensi serangan balik Ukraina pada musim semi atau musim panas ini, yang dirancang untuk mendorong Rusia keluar dari wilayah yang dianeksasi secara ilegal,”  pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya