Berita

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat menghadiri Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (PII) ke XXXII di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur/Ist

Politik

Hadir di Muktamar PII Balikpapan, Muzani: Jangan Lelah untuk Raih Masa Depan

JUMAT, 05 MEI 2023 | 20:00 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pelajar Indonesia harus terus mengasah diri dan berlatih demi mencapai masa depan yang lebih baik. Karena hal itu dibutuhkan oleh keluarga, masyarakat, dan negara.

Begitu dikatakan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat menghadiri Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (PII) ke XXXII di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (5/5).

"Jadi anak-anak ku semua yang SMP dan SMA, sekarang adalah masa-masanya belajar. Gunakan waktu belajar mu dengan baik. Dulu saya belajar tanpa kenal lelah, dan sampai hari ini pun saya belajar," ujar Muzani.

Pada Muktamar PII ini Muzani hadir mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang berhalang karena sedang dinas ke luar negeri.

Muzani mengatakan, PII dibentuk pada 4 Mei 1947 yang disebut saat ini sebagai hari bangkit, bukan hari kelahiran. Karena PII adalah himpunan dari organisasi-organisasi pelajar dari berbagai daerah yang menyatukan diri atas kesadarannya untuk menyelamatkan Indonesia dari agresi Belanda tahun 1947.

"Karena itu bagi kader PII, keselamatan Indonesia adalah segala-galanya. Ketika agresi militer belanda I dan II, ada banyak kader PII yang tergabung dalam tentara rakyat di bawah komando panglima besar Jenderal Sudirman," jelasnya.

Meski begitu, Muzani kembali mengingatkan agar para kader PII bisa memanfaatkan keadaan saat ini untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Saat ini, lanjut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu, ekonomi Indonesia diurutan ke-16 terbesar dari 203 negara di dunia. Diprediksi, dalam 15 sampai 20 tahun yang akan datang, ekonomi Indonesia akan menjadi terbesar ke-4 di dunia.

"Syaratnya kita harus memiliki kemampuan untuk mengelola sumber daya alam kita secara mandiri. Itu sebabnya saat ini pemerintah tegas mengeluarkan kebijakan hilirisasi berupa tidak ada lagi ekspor bahan mentah dan nikel sebagai bahan baku utama untuk kendaraan listrik masa depan," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya