Berita

Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha selama press briefing Kemlu di Gedung Nusantara, Jakarta Pusat pada Jumat, 5 Mei 2023/RMOL

Dunia

Tak Terjangkau Otoritas Myanmar, Penyelamatan 20 WNI Korban TPPO di Myawaddy Terhambat

JUMAT, 05 MEI 2023 | 15:26 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Upaya penyelamatan 20 warga negara Indonesia korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myawaddy, Myanmar mengalami hambatan karena lokasinya yang cukup jauh dan berada di luar kontrol pemerintah Pusat.

Begitu yang disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi selama konferensi pers di Gedung Nusantara, Jakarta Pusat, pada Jumat (5/5).

Menlu menjelaskan di mana lokasi Myawaddy berada yang disebutnya sangat jauh dari otoritas Myanmar maupun Thailand.

"Letak Myawaddy adalah 415 km dari Yangon (jauh), 500 km dari Bangkok (jauh), 567 km dari Naypidaw (jauh), dan 11 km dari Mae Sot, ini adalah perbatasan Myanmar-Thailand," ungkapnya.

Bahkan, kata Retno, pihak berwenang di Naypidaw tidak memiliki kontrol penuh atas wilayah Myawaddy.

"Myawaddy ini merupakan wilayah di mana otoritas pusat Naypydaw tidak
memiliki kontrol secara penuh. Jadi teman-teman bisa membayangkan
tantangan yang dihadapi," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha mengungkap kendala lain dari upaya penyelamatan tersebut.

Selain jarak, Judha menjelaskan bahwa Myawaddy merupakan wilayah konflik bersenjata yang sangat sulit diakses pemerintah Myanmar, sehingga proses evakuasi WNI menjadi terhambat.

"Myawaddy memang wilayah konflik yang tidak dapat diakses oleh otoritas Myanmar," ucapnya.

Meski sulit, Judha mengatakan pemerintah akan terus berusaha menyelamatkan para korban melalui jalinan komunikasi yang baik dengan otoritas di Naypydaw, di Thailand, otoritas Lokal di Myawaddy, dan juga dengan organisasi-organisasi lain seperti IOM dan Regional Support Office dari Bali Process yang ada di Bangkok.

"Hal ini tidak menyurutkan langkah Pemerintah untuk melakukan langkah formal maupun informal untuk segera menyelamatkan para WNI" ujarnya.

Upaya penyelamatan 20 WNI di Myawaddy dilakukan setelah keluarga korban melaporkan dua pelaku yang menawarkan pekerjaan dan disinyalir memiliki jaringan internasional terkait TPPO.

Para korban yang termakan modus penipuan tersebut dilaporkan telah disekap, disiksa, diperbudak, dan diperjualbelikan di Myanmar.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya