Jelang penobatan Raja Inggris untuk yang pertama kalinya dalam 70 tahun, Raja baru itu dilaporkan merencanakan acara penobatan yang lebih murah daripada biasanya, karena Inggris tengah menderita krisis biaya hidup yang parah.
Pada Sabtu (6/5) mendatang, negara Britania Raya akan merayakan penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla yang menarik perhatian semua masyarakat, dalam perayaan yang biasanya dilaksanakan selama tiga hari, dengan menggelar pesta jalanan dan prosesi publik akbar itu.
Namun ada satu pertanyaan yang terbesit di benak banyak orang, khususnya masyarakat Inggris, yaitu berapa biaya rendah yang dimaksud oleh Raja Charless, dan siapa yang membiayai penobatan tersebut?
Seperti dimuat
EuroNews pada Kamis (4/5), pihak penyelenggara memperkirakan penobatan Raja Charless akan menelan biaya hingga 113 juta euro atau senilai Rp 1,8 trilliun.
Namun angka itu masih belum pasti, karena biasanya total biaya acara penobatan ini baru akan dirilis beberapa bulan atau beberapa tahun setelah acara.
Selain itu, dana untuk acara penobatan Raja Inggris ini dilaporkan akan ditanggung sepenuhnya oleh negara melalui para pembayar pajak yang membayar tagihan tahunan mereka, yang memang biasa dikucurkan untuk keluarga kerajaan, yang dikenal sebagai Sovereign Grant.
Pada 2022 lalu, jumlah Sovereign Grant negara itu mencapai 97 juta euro (Rp 1,5 triliun), yang sebagian besar digunakan untuk pemeliharaan properti, biaya penggajian Kerajaan, pengeluaran perjalanan, dan biaya acara negara itu.
Perkiraan total biaya yang telah keluar ke telinga publik ini membuat sebagian besar masyarakat Inggris marah, karena dana tersebut tidak rendah seperti yang mereka kira, di tengah inflasi tinggi yang sedang mereka derita.
"Fakta bahwa Raja Charles diizinkan untuk memiliki penobatan mewah di tengah krisis biaya hidup benar-benar menjijikkan," kata seorang pengguna Twitter.
Berdasarkan jajak pendapat, YouGov baru-baru ini, 51 persen warga Inggris tidak menyetujui upacara penobatan yang dibiayai oleh para pembayar pajak, karena krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara itu.
Sementara itu pada 1953 lalu, penobatan mendiang Ratu Elizabeth sendiri telah menelan biaya 1,5 juta euro pada 70 tahun lalu yang kini setara dengan 56 juta euro (Rp 908 miliar) saat ini.