Berita

Aksi massa Nusa Bangsa di kantor PWNU Jawa Timur/RMOLJatim

Politik

Geruduk Kantor NU Jatim, Massa Nusa Bangsa Desak Ada Kader Nahdliyin Tulen pada Pilpres 2024

KAMIS, 04 MEI 2023 | 17:39 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Ratusan massa mengatasnamakan diri Nusa Bangsa (NU Bersuara untuk Bangsa) melakukan aksi demo ke kantor Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Surabaya pada Kamis (4/5).

Dalam aksinya itu mereka mendesak agar ada kader dari santri Nahdlatul Ulama (NU) tulen diusung sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres). Bukan mendukung NU yang naturalisasi.

Pengasuh majelis taklim Syech Arsyad Albanjari Banyuwangi, KH Iskandar Zulkarnain  mengatakan, jangan sampai Indonesia dipimpin oleh orang yang kompentensinya hanya ngurus sepak bola.

“Karena Indonesia itu bukan hanya urusan sepak bola,” tegas KH Iskandar Zulkarnain.

Selain itu, KH Iskandar Zulkarnain mendesak jangan sampai Indonesia dipimpin oleh mereka yang punya modal.

“Kalau sampai dipimpin orang seperti ini, maka Indonesia bisa hancur,” tegasnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Negara memang memerlukan modal. Tapi ingat, tegas KH Iskandar, Indonesia harus dipimpin orang yang berilmu. Indonesia harus dipimpin oleh negarawan.

Karena itu massa aksi Nusa Bangsa minta tokoh NU jadi Bacawapres. Massa aksi Nusa Bangsa yang berasal dari kalangan pemuda, santri, dan warga NU di Jawa Timur ini berharap tokoh-tokoh NU menjadi Bacawapres seperti sebelumnya.

"Tahun 2004, siapapun Capres-nya, maka Cawapres-nya dari tokoh NU. Kami ingin apa yang terjadi pada 2004 itu terjadi lagi pada 2024, karena saat ini hampir tidak ada tokoh NU yang masuk bursa Cawapres dari lembaga survei manapun," kata koordinator Nusa Bangsa, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy.

Santri NU itu menjelaskan, ketika Megawati Soekarnoputri mencalonkan diri sebagai capres, maka Cawapresnya adalah KH Hasyim Muzadi. Saat Wiranto mencalonkan, maka Cawapresnya adalah KH Sholahuddin Wahid. Dan ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencalonkan, maka Cawapres-nya Jusuf Kalla (Mustasyar PBNU).

"Karena itu, kami dari Pemuda NU dan warga NU Jawa Timur menyampaikan aspirasi dan kegundahan kami itu, sebab Jamaah NU itu melebihi 110 juta orang, masak tidak menjadi pertimbangan lembaga survei," katanya.

Menurut dia, tokoh NU yang diusung saat ini justru orang-orang non-NU yang di-NU-kan sebagai representasi NU. Padahal bukan Kader NU, atau ibarat NU naturalisasi. Sedangkan kader NU dalam survei hanya diberi elektabilitas 1-2 persen, bahkan ada yang nol.

"Kami tidak ingin mengusung siapapun, kami adalah warga NU yang ingin ada tokoh NU yang dijadikan representasi warga NU sebagai calon Pemimpin Nasional, seperti Khofifah, Prof Mahfud MD, Ning Yenny Wahid, Gus Muhaimin Iskandar, dan Prof M Nuh," paparnya.

Nama tokoh NU lainnya yang layak menjadi calon pemimpin nasional adalah Prof. Said Aqil Siradj, K.H. Yahya Staquf, Gus Saifullah Yusuf, Gus Yaqut Cholil Qoumas, KH Asad Ali, KH. Miftahul Akhyar, Habib Luthfi bin Yahya, Dr Ali Masykur Musa, KH Marzuki Mustamar, dan tokoh NU lainnya.

"Kami Para Pemuda dan Warga NU gelisah jika pada Kontestasi Pilpres 2024 tidak ada Representasi NU dalam Pemilihan Kepemimpinan Republik Indonesia, karena itu akan menyuarakan ini sampai empat bulan ke depan ketika KPU menetapkan calon untuk Pilpres 2024," tutupnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya