Berita

Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio/RMOL

Politik

Tak Seperti Megawati, Jokowi Terlihat Panik Tak Lagi Berkuasa pada 2024

KAMIS, 04 MEI 2023 | 10:43 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang gencar meng-endorse bakal calon presiden (bacapres) tertentu untuk Pemilu 2024 dinilai sebagai sebuah ekspresi kepanikan.

Hal itu berbeda jauh dengan cara Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang tetap menjaga demokrasi di Tanah Air.

Begitu kata Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, dalam diskusi publik bertajuk “OTW 2024: Adu Ampuh Rencana Istana vs Rencana Rakyat” di Jalan KH Wahid Hasyim No 91, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/5).

“Dulu waktu 2004, bila Ibu Mega ingin menggunakan kekuasaan untuk merusak demokrasi bisa tuh dan otomatis presiden lagi tuh Bu Mega. Tapi kan Ibu Mega lurus tuh mempersilakan demokrasi berjalan di depannya dan akhirnya risikonya adalah Pak SBY yang menang,” tutur Hensat, sapaan akrabnya.

Atas dasar itu, analis Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina itu justru mengapresiasi sikap Megawati yang cenderung konsisten menjaga demokrasi. Hal itu terbukti setelah resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres PDIP, isu yang berkaitan dengan penundaan Pemilu hingga wacana Jokowi tiga periode langsung hilang.

Hensat menyayangkan Jokowi tidak meniru sikap Megawati yang secara konsisten menjaga demokrasi di Tanah Air. Sebaliknya, Jokowi disebut cawe-cawe secara vulgar dengan partai politik pendukung pemerintah.

"Karena Pak Jokowi tampaknya takut betul, saya heran juga ya. Gini, yang pertama, kenapa begitu panik terlihat untuk menentukan siapa pemimpin selanjutnya?" papar Hensat.

Kepanikan Jokowi itu, lanjut Hensat, disinyalir akibat Anies Baswedan yang ramai dielu-elukan sebagai bacapres potensial. Itu terbukti ketika Jokowi mengundang enam ketua umum partai pendukung pemerintah di Istana Negara pada Selasa malam (2/5) tanpa mengundang Partai Nasdem.

"Nah kalau kemudian memang konsisten di peringkat ketiga kan. Kenapa kemudian terlihat betul kepanikan itu terjadi. Saya harus menggunakan bahasa panik ya, sampai kemudian pertemuan tadi malam itu juga kepanikan," pungkasnya.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Sri Mulyani Cuma Senyum Saat Ditanya Isu Mundur

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:35

Guru Besar Unhas Marthen Napang Divonis 1 Tahun Penjara

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:25

Tolak Wacana Reposisi Polri, GPK: Ini Pengkhiatan Reformasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:19

Skema Kopdes Merah Putih Logistik Kawinkan Program Tol Laut

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:17

Klarifikasi UI: Bahlil Belum Lulus!

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:59

Danantara Tepis Resesi, IHSG Kampiun Asia

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:47

Biadab, Mantan Kapolres Ngada Bayar Rp3 Juta Buat Cabuli Bocah

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:23

Prabowo-Sri Mulyani Bukber

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:17

Menag: Tambah Kuota Haji Gampang, Masalahnya Kita Siap Enggak?

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:53

75 Tahun Kemitraan, Indonesia-Rumania Luncurkan Logo dan Forum Pariwisata

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:52

Selengkapnya