Berita

Muslim Arbi/RMOL

Politik

Jokowi Diminta Tak Sandera Ketum Partai yang Kini Menjabat Menteri

MINGGU, 30 APRIL 2023 | 11:08 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo harus membuka ruang bagi semua menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk memilih calon presiden pilihan mereka, jangan sandera para ketua umum Parpol yang kebetulan saat ini menjabat di kabinet.

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, mengatakan, hal itu terutama berlaku untuk Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Menurut dia, bertemunya Airlangga dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Puri Cikeas, Sabtu malam (29/4), Golkar berpeluang gabung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang berisi Nasdem, Demokrat, dan PKS, dengan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.


"Sebenarnya Golkar bisa bergabung dengan Demokrat untuk mendukung Anies, dan itu sah secara demokrasi," tegas Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (30/4).

Menurutnya, jika Golkar ditekan untuk tidak mendukung Anies, karena Airlangga menteri, itu menunjukkan Jokowi presiden totaliter.

"Seharusnya Jokowi buka ruang untuk menteri-menteri yang di kabinet bebas memilih Capresnya. Jangan menyandera para ketua umum dengan jabatan di kabinet," kata Muslim.

Mengingat, kata Muslim, belakangan ini Jokowi terlihat menyandera para ketua umum Parpol untuk mendukung Ganjar yang didukungnya.

Salah satunya menyandera Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono agar mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar. Jika tidak mendukung Ganjar, Mardiono berpeluang dilengserkan.

"Itu sama saja dengan membunuh hak politik dan demokrasi para pimpinan partai," pungkas Muslim.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya