Berita

Penduduk Karma, Burkina Faso/Net

Dunia

Pembantaian 136 Orang di Burkina Faso Diduga Dilakukan Tentara Nasional

MINGGU, 30 APRIL 2023 | 10:30 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pelaku pembataian ratusan warga di desa Karma, Burkina Faso pada pekan lalu diduga kuat benar-benar dilakukan oleh pasukan tentara nasional.

Dugaan tersebut diperkuat oleh keterangan dari para penduduk setempat dan penyintas yang berhasil selamat dari serangan brutal di satu desa tersebut pada Sabtu (29/4).

Para saksi menceritakan kronologi pembantaian, di mana orang-orang bersenjata lengkap berseragam militer Burkinabe yang mengendarai sepeda motor, truk pick-up dan kendaraan lapis baja tiba-tiba mengepung desa karma dan melancarkan serangan pada warga sipil.

"Penduduk desa awalnya bergembira atas kedatangan mereka, tetapi kegembiraan mereka dengan cepat dihancurkan oleh tembakan," kata perwakilan penduduk dan korban selamat dalam sebuah konferensi pers di Ouahigouya, seperti dimuat Manjimup-Bridgetown Times.

Mereka mencatat 136 warga sipil tewas dalam serangan tersebut dan sembilan lainnya terluka. Di antara korban terdapat perempuan, anak-anak bahkan bayi.

Hingga kini tentara Burkina Faso maupun pemerintah tidak memberikan rincian korban maupun responnya terhadap serangan brutal di Karma.

Oleh sebab itu, penduduk makin yakin bahwa pelaku pembantaian itu benar-benar dilakukan oleh pasukan keamanan Burkina, karena mereka mengenalnya dengan baik.

"Kami, penduduk dan penyintas peristiwa Karma dan sekitarnya, tidak ragu bahwa pasukan keamanan dan pertahanan yang bertanggung jawab atas pembantaian ini. Kami tidak tertipu," tegas warga Karma.

Burkina Faso adalah salah satu dari beberapa negara Afrika barat yang berjuang melawan pemberontakan jihadis yang telah menyebar dari negara tetangga Mali selama dekade terakhir, menewaskan ribuan orang dan membuat lebih dari dua juta orang mengungsi.

Upaya pemerintah dan tentara nasional untuk memberantas para teroris kerap ditempuh dengan jalan yang tidak benar. Banyak laporan menyebut pasukan keamanan membunuh warga sipil tanpa pandang bulu saat berhadapan dengan teroris.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya