Berita

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), A. Khoirul Umam/RMOL

Politik

Bukan PKB dan PKS, PDIP Incar PPP Lengkapi Narasi Nasionalisme Religius untuk Pilpres 2024

SABTU, 29 APRIL 2023 | 05:30 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Ada keyakinan, untuk memenangkan kontestasi kekuasaan politik di Indonesia, harus menggabungkan kekuatan nasionalis dan Islam. Dasarnya, dari hasil proses Pemilu 1955 dan 1971.

Demikian pandangan Dosen Ilmu Politik dan International Studies, Universitas Paramadina A. Khoirul Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/4).

Menurut Umam, entitas yang dimaksud penggabungan nasionalis dan Islam adalah kekuatan politik Islam moderat. Dalam konteks pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDIP, keyakinan lama itu bersemi kembali.

Analisa Umam, PDIP diyakini tidak akan menggunakan golden ticket-nya sendiri, tetapi akan menggandeng kekuatan politik Islam sebagai pelengkap koalisi untuk meneguhkan narasi nasionalisme dan Islam.

Pendapat Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) ini, PPP adalah partai yang paling memungkinkan untuk didekati PDIP. Sebab, PKB telah memiliki agenda kepentingan sendiri untuk mengusung Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"Sementara PDIP sendiri belum pernah memiliki sejarah koalisi atau kerja sama politik dengan PAN dan PKS, selaku representasi kekuatan politik Islam berbasis massa Muhammadiyah dan juga jaringan Tarbiyah," jelas Umam.

Atas dasar itu, tiket politik PPP memang telah lama diincar oleh PDIP, untuk melengkapi narasi nasionalisme-religius.

PPP sendiri telah mendapat kader baru yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno. Menparekraf itu sudah menyatakan mundur secara resmi dari Gerindra.

Arah politiknya, Sandiaga Uno disiapkan PPP untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo dengan paket koalisi PDIP dan PPP.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

Pria Tanpa Identitas Bunuh Diri Usai Terjun Bebas dari Lantai 5 Mal Ciputra

Selasa, 28 Januari 2025 | 22:33

UPDATE

Dasco Heran Tatib DPR jadi Melebar

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:38

Anggaran IKN Diblokir, Istana: Pemerintah Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:30

IKN Sudah Selesai, Mangkrak!

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:22

Tinggalkan Eropa, Bek Timnas Indonesia Pilih Terbang ke Jepang

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:07

Menhan Sjafrie: DPN dalam Proses Finalisasi Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:58

Dasco: Tatib DPR Hanya Berfungsi sebagai Pengawasan dan Rekomendasi bagi Pemerintah

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:54

PHR Percepat Produksi Minyak Lewat Pengembangan Metode Steamflood

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:46

Sudah Tepat Prabowo Setop Anggaran IKN

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:37

Pimpin Sidang Perdana DPN, Prabowo Tekankan Vitalnya Aspek Pertahanan Negara

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:21

BI Bantu Dongkrak Penjualan UMKM Rumah Tenun Mutiara Songket Aceh

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:19

Selengkapnya