Berita

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto/Ist

Politik

Ini Alasan Gerindra Harus Ngotot Capreskan Prabowo Subianto

JUMAT, 28 APRIL 2023 | 15:02 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sikap ngotot kader Partai Gerindra untuk tetap mengusung Prabowo Subianto sebagai capres pada 2024 merupakan cara untuk menunjukkan eksistensi politik.

Sebab, perhelatan politik seperti Pemilu menjadi momentum bagi setiap partai politik untuk mempertahankan eksistensi mereka.

“Pemilu adalah momentum partai mempertahankan eksistensi mereka,” kata pengamat politik asal Sumatera Utara, Anwar Saragih, kepada Kantor Berita RMOLSumut, Jumat (28/4).

Sebelum muncul keputusan PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, nama Ketum Gerindra Prabowo Subianto banyak disebut sebagai kandidat kuat untuk mendapat dukungan partai berlambang moncong putih tersebut.

Banyak hal yang dikaitkan. Mulai dari ungkapan Presiden Joko Widodo, hingga sejarah politik antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo. Namun, hal itu pupus setelah Megawati mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai bacapres PDIP.

Sehingga, kata Anwar, tidak ada pilihan lain bagi Gerindra selain ngotot mengusung Prabowo Subianto.

“Partai Gerindra adalah partai besar yang elektabilitasnya stabil dan potensial masuk ke urutan kedua menggeser Partai Golkar. Tidak ada pilihan lain bagi Partai Gerindra untuk tidak mencalonkan Prabowo jadi Capres," jelasnya.

"Di pemilu 2009 saja persentase suara nasional Gerindra adalah 4,6 persen mampu mendorong Prabowo jadi Cawapres, sementara di Pemilu 2019 lalu Gerindra punya 12,57 persen suara nasional yang artinya pilihan Capres adalah harga mati demi eksistensi dan stabilitas partai,” tegasnya.

Di sisi lain, Prabowo merupakan sosok kuat. Dengan begitu, jika ia memilih untuk maju menjadi Cawapres maka hal itu justru membuatnya ditinggalkan para pemilih loyal.

“Hal seperti itu jugalah yang dihindari oleh Megawati di Pemilu 2009 di mana ia tetap maju meski pun hampir tak punya peluang menang melawan SBY,” ungkapnya.

Sebaliknya, PDI Perjuangan juga harus mengusung kader internal seiring posisi mereka saat ini sebagai partai terbesar.

“Artinya PDIP juga tidak mau jagoan mereka Ganjar Pranowo jadi nomor dua, karena mereka berambisi hattrick di Pemilu 2024. Jadi kesimpulannya memang Prabowo Subianto harus diusung maju (Pilpres 2024) demi eksistensi Gerindra,” demikian Anwar Saragih.

Populer

Cak Imin Minta Kapolri Bubarkan Muktamar PKB Tandingan

Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:52

Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Ternyata Terima Dana Korupsi DJKA

Kamis, 15 Agustus 2024 | 11:21

Bawaslu Buka Pendaftaran 1.984 Formasi CPNS

Jumat, 16 Agustus 2024 | 08:44

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

Suswono Jalan Tengah Selamatkan Marwah PKS

Kamis, 15 Agustus 2024 | 16:03

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

UPDATE

Perkuat Soliditas, Petinggi PDIP Lampung Ramaikan Berbagai Lomba Bareng Kader

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 23:45

176.984 Warga Binaan Dapat Remisi HUT RI, Menkumham: Ini Bukan Sekadar Hadiah

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 23:24

Hadir HUT RI, Dirut Pertamina Tegaskan Dukungan Bangun IKN Berenergi Hijau

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 23:06

Kasus Polio Pertama Terdeteksi di Jalur Gaza

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 22:46

Kader PKS All Out Menangkan Duet Ariza-Lista

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 22:40

Pengetatan Digital, Pakistan Kehilangan Ratusan Juta Dolar AS

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 22:40

Pemerintah Turkistan Timur Minta Masyarakat Dunia Intervensi Pelanggaran HAM Tiongkok

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 22:27

KNPI Apresiasi Kerja Jokowi Membangun Indonesia

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 22:26

KTP Kader Dicatut, PDIP Duga Ada Manuver Kandidat "Boneka" di Jakarta

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 22:25

Jammu dan Kashmir Hadapi Pemilu Pertama Pasca Penghapusan Pasal 370

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 22:17

Selengkapnya