Berita

Lokasi serangan di sepanjang jalan di distrik Dantewada di negara bagian Chhattisgarh, India, pada 27 April 2023/Net

Dunia

Kelompok Sayap Kiri Diduga sebagai Pelaku Pembunuhan 10 Petugas Keamanan India

JUMAT, 28 APRIL 2023 | 07:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Polisi India menduga adanya keterlibatan pemberontak sayap kiri radikal dalam sebuah serangan bom rakitan yang menewaskan sepuluh personel keamanan dan seorang pengemudi, yang bepergian dengan minivan sewaan, di negara bagian Chhattisgarh, India tengah.

Polisi mengatakan insiden yang terjadi pada Rabu (26/4) itu terjadi di Aranpur, yang berjarak sekitar 450 km dari ibu kota negara bagian, Raipur, di distrik Dantewada yang didominasi suku Maois, seperti dikutip dari RT, Kamis (27/5). 

Sejauh ini, tidak satu pun dari berbagai faksi pemberontak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Berbicara kepada media pada Kamis (27/4), Ketua Menteri Chhattisgarh Bhupesh Baghel bersumpah bahwa para pelaku tidak akan diampuni. Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang berduka, yang melakukan upacara terakhir untuk orang yang mereka cintai.

Serangan Rabu adalah serangan terbesar terhadap pasukan keamanan di negara bagian itu dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya pada 3 April 2021, pemberontak ultra-kiri membunuh 22 personel keamanan dalam penyergapan di sepanjang perbatasan distrik Sukma dan Bijapur di Chhattisgarh.

Personel keamanan yang terbunuh dalam serangan terbaru adalah anggota District Reserve Guard (DRG), pasukan negara yang dibentuk untuk memerangi operasi anti-Maois. Personel DRG telah berangkat ke Aranpur setelah mendapat informasi tentang keberadaan pemberontak di daerah tersebut. Nahas, ketika mereka kembali ke markas bom rakitan yang ditanam pemberontak meledak.

Bahan peledak seberat 50 kg konon digunakan dalam serangan itu. Central Reserve Police Force (CRPF), pasukan paramiliter, dan personel DRG telah dikirim ke lokasi untuk mencari para pelaku.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengutuk serangan itu dan memberikan penghormatan kepada keluarga para korban.

Kelompok ekstremis sayap kiri telah menjadi salah satu tantangan keamanan internal terbesar India selama beberapa dekade, meskipun pemerintah India mengatakan serangan mereka menurun.

Data yang dikeluarkan oleh otoritas CRPF awal tahun ini menunjukkan bahwa jumlah serangan turun 77 persen pada tahun 2022, dibandingkan dengan tahun 2010. Menurut pemerintah, ekstremis sayap kiri telah merenggut nyawa 98 warga sipil dan pasukan keamanan tahun lalu, dibandingkan dengan 147 pada tahun 2021.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya