Berita

Pendiri LSI Denny JA, Denny Januar Ali/Ist

Politik

LSI Denny JA akan Gunakan Teknologi Artificial Intelligence di Pilpres 2024

KAMIS, 27 APRIL 2023 | 18:39 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Teknologi Artificial Intelligence (AI) akan digunakan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dalam melakukan riset-risetnya terkait gelaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Pendiri LSI Denny JA, Denny Januar Ali atau Denny JA mengatakan, tidak ada inovasi lebih besar dan lebih hebat dibandingkan Artificial Intelligence (AI) untuk mengawal Pilpres 2024. Bahkan, dia mengaku memiliki dua asisten dalam bentuk AI, yakni Midjourney yang membantu membuat lukisan dan Chat GPT yang membantu melakukan riset.

“Dalam 20 tahun profesi saya sebagai konsultan politik, saya ikut memenangkan keempat capres berturut-turut. Tahun 2024, jika saya kembali ikut memenangkan capres, ini menjadi lima kali berturut-turut dan selayaknya pada Pilpres 2024 Artificial Intelligence digunakan,” ujar Denny JA dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/4).


Ada empat hal yang bisa dilakukan AI untuk membantu dunia marketing politik. Pertama, kata Denny JA, AI akan lebih cepat dan akurat membuat model perilaku pemilih karena teknologi tersebut bisa membuat prediksi serta menentukan probabilitas seorang pemilih mendukung kandidat tertentu.

“Dengan menganalisis faktor-faktor seperti pola pemungutan suara, data demografis, dan preferensi isu, model ini dapat mengidentifikasi pemilih yang kemungkinan besar akan mendukung kandidat tertentu,” jelas Denny JA.

AI lebih cepat dan lengkap melakukan personalisasi pesan kandidat. AI dapat menyesuaikan pesan capres untuk masing-masing pemilih dengan menganalisis beberapa variabel, seperti informasi demografis, hingga preferensi pemilih pada isu tertentu.

Pendekatan menggunakan AI ini memungkinkan kampanye politik membuat pesan yang lebih terarah, emosional, dan efektif.

"Semakin pesan bersifat personal, sesuai dengan kebutuhan individual pemilih, semakin ia berpotensi mendapatkan dukungan pemilih itu,” ujarnya.

Untuk mengenali kekuatan dan kelemahan masing-masing kandidat, AI juga lebih cepat dan akurat. Dalam marketing politik, dikenal tradisi yang disebut opposition research. Setiap kubu yang bertarung harus meriset secara detail siapa rivalnya, terutama jejaknya yang pernah bermasalah.

Terakhir, AI membantu lebih cepat dan lebih akurat membaca percakapan di media sosial. Apalagi, di era ini, media sosial menjadi medium yang kian hari kian merasuk ke dalam memori kolektif publik luas.

AI bisa digunakan untuk menganalisis influencer, tren, dan sentimen media sosial sehingga membantu capres memahami lebih baik tentang preferensi pemilih dan jangkauan media sosial.

“Maka diskusi dan topik yang relevan dapat diidentifikasi, memungkinkan kampanye politik untuk terlibat dengan pemilih secara real time,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya