Berita

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning/Net

Dunia

Beijing Desak Inggris Tidak Ikut Campur Masalah Dalam Negeri China

KAMIS, 27 APRIL 2023 | 14:21 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

China mendesak pemerintah Inggris untuk berhati-hati dan berhenti menuduh China dengan serangkaian klaim  tidak berdasar.

Hal tersebut dikatakan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning, Rabu (26/4), setelah Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menyoroti tentang pemenuhan kewajiban Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris terkait Hong Kong, kondisi di Uighur Xinjiang, serta menyerukan penyelesaian damai masalah Taiwan.

Menurut Mao, China sejauh ini telah mengembangkan hubungannya dengan Inggris. Namun negara itu dianggap tidak melihat upaya dari Beijing, dengan terus membuat pernyataan-pernyataan yang semakin menjauhkan hubungan kedua negara.

Dalam menyoroti masalah Hong Kong, Mao berpendapat bahwa China telah mengikuti semua ketentuan dalam Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris. Komentar itu dilontarkan  setelah Cleverly mendesak China untuk memenuhi kewajibannya dalam deklarasi tersebut, dan menyebut bahwa Inggris berhak untuk memantau situasi Hong Kong, yang ditentang oleh Mao.

"Inggris tidak memiliki kedaulatan, tanggung jawab, dan tidak memiliki yurisdiksi atau hak pengawasan atas Hong Kong," katanya.

Selain itu terkait masalah Xinjiang, Mao menunjukkan bahwa wilayah itu telah menikmati pembangunan ekonomi, stabilitas sosial, hingga kerukunan beragama yang baik dan damai yang sedang dijalani oleh seluruh masyarakat di sana.

"Ini adalah fakta untuk dilihat semua orang, namun pihak Inggris memilih untuk tidak menyadari hal ini dan dengan sengaja mencoreng dan memfitnah China," tambah Mao.

Adapun terkait penyelesaian masalah Taiwan, Mao menyerukan agar Inggris mematuhi prinsip dari satu China dan menentang semua kegiatan separatis yang menyerukan kemerdekaan Taiwan agar masalah itu dapat teratasi.

Seperti dimuat China ORG, Kamis (27/4), Mao kembali menegaskan bahwa masalah Taiwan, Hong Kong dan Xinjiang merupakan urusan dalam negeri negaranya yang tidak memerlukan campur tangan pihak lain, khususnya Inggris.

"Kami mendesak Inggris untuk berhati-hati dalam kata-kata dan tindakannya, berhenti membuat tuduhan tidak berdasar terhadap China dan mencampuri urusan dalam negeri China, dengan melakukan lebih banyak hal yang kondusif untuk pengembangan hubungan China-Inggris serta perdamaian dan stabilitas dunia," pungkas Mao.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya