Berita

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol ketika melakukan konferensi pers di Gedung Putih pada Rabu, 26 April 2023/Net

Dunia

Biden: Serangan Nuklir pada AS dan Sekutu Bisa Mengakhiri Rezim Korea Utara

KAMIS, 27 APRIL 2023 | 09:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan peringatan keras kepada Korea Utara bahwa setiap serangan nuklir terhadap Washington atau sekutu bisa dibalas dengan berakhirnya rezim di Pyongyang.

Peringatan itu dikeluarkan oleh Biden dalam konferensi pers bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol usai pengumuman Deklarasi Washington di Taman Mawar, Gedung Putih pada Rabu (26/4).

“Dengar, serangan nuklir oleh Korea Utara terhadap Amerika Serikat atau sekutu atau mitra, tidak dapat diterima dan akan mengakibatkan berakhirnya rezim apa pun yang mengambil tindakan seperti itu,” tegas Biden, seperti dikutip The Washington Times.

Deklarasi Washington merupakan kesepakatan antara AS dan Korea Selatan untuk mencegah ambisi nuklir Korea Utara lebih lanjut.

Berdasarkan perjanjian tersebut, AS akan meningkatkan upaya penangkalan yang terlihat melalui pengerahan aset strategis secara teratur. Termasuk mengerahkan kapal selam balistik nuklir yang terakhir kali berlabuh di Korea Selatan pada awal 1980-an.

AS dan Korea Selatan juuga akan membentuk kelompok konsultatif nuklir bersama untuk meningkatkan pembagian intelijen terkait nuklir. Kelompok ini akan fokus pada masalah perencanaan nuklir dan strategis, serta memberi Korea Selatan wawasan tambahan tentang bagaimana AS merencanakan kemungkinan besar.

“Arti deklarasi itu adalah kami akan melakukan segala upaya untuk berkonsultasi dengan sekutu kami ketika diperlukan jika ada tindakan yang diperlukan,” kata Biden.

Korea Utara telah meluncurkan sekitar 100 rudal sejak 2022, meningkatkan kewaspadaan di Korea Selatan dan Jepang. Pyongyang telah meningkatkan uji coba rudal balistiknya.

Awal bulan ini, Korea Utara menguji coba rudal antarbenua berbahan bakar padat, sebuah kemungkinan terobosan dalam upayanya untuk menghasilkan persenjataan yang lebih kuat.

Pejabat AS mengatakan Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba nuklir ketujuh, yang akan menjadi yang pertama sejak 2017.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Pengusaha Kecewa UMP Naik 6,5 Persen, APINDO Peringatkan Risiko PHK

Sabtu, 30 November 2024 | 13:54

Upah Naik Turunkan Kriminal

Sabtu, 30 November 2024 | 13:39

Tiongkok Ancam Ambil Tindakan jika AS Makin Keras Soal Ekspor Chip

Sabtu, 30 November 2024 | 13:37

Pakar Sarankan Pemerintah Prabowo Jalankan 5 Prinsip Ekonomi Hijau Syariah

Sabtu, 30 November 2024 | 13:14

Harga Emas Dunia Jatuh Hingga 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 30 November 2024 | 13:01

100 Warga Gaza Tewas dalam Tiga Hari Serangan Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 12:42

PPATK: 80 Persen Pemain Judol Transaksi di Bawah Rp100 Ribu

Sabtu, 30 November 2024 | 12:35

BOT: Ekonomi Membaik pada Oktober, Dipicu Sektor Pariwisata dan Ekspor

Sabtu, 30 November 2024 | 12:28

OJK Cabut Izin Usaha Bank BPRS Kota Juang Perseroda Aceh, Gara-gara Ini

Sabtu, 30 November 2024 | 12:19

Ternyata Ini Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024

Sabtu, 30 November 2024 | 12:06

Selengkapnya