Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Indonesia Masih Dikategorikan sebagai Negara dengan Tingkat Kebebasan Pers yang Rendah di Dunia

RABU, 26 APRIL 2023 | 13:50 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Berada di urutan ke-108 dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia 2023, Indonesia masih saja menjadi negara dengan lingkungan yang buruk bagi jurnalis.

Indeks yang akan dirilis secara resmi oleh Reporters Without Borders (RSF) pada 3 Mei mendatang itu, menempatkan Indonesia di daftar negara atau wilayah di mana kebebasan pers cukup terkekang.

Kendati demikian, peringkat Indonesia di tahun ini jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Masih di kategori yang sama, tahun lalu Indonesia menempati posisi ke-117 dari 180 negara. Itu artinya Indonesia naik 9 tingkat, sekaligus menjadi urutan pertama dari kategori negara dengan Tingkat Kebebasan Pers yang Rendah bagi jurnalis.


Berdasarkan indeks tersebut, negara-negara di Asia, khususnya di Asia Tenggara, mayoritas berada di kategori kebebasan pers yang rendah hingga terburuk di dunia.

Meski begitu, negara-negara tetangga Indonesia seperti Timor Leste, Malaysia, dan Thailand, berada di peringkat yang lebih baik dibanding Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya.

Yang cukup mencengangkan adalah Timor Leste. Negara yang dahulunya pernah menjadi bagian dari Indonesia, saat ini berada di urutan ke-10 dengan kategori kebebasan pers cukup baik, naik tujuh tingkat dari posisi ke-17 pada tahun lalu.

Selain itu, tetangga dekat Indonesia yakni Malaysia berada di urutan ke 73 dengan kategori kebebasan pers bermasalah.

Peringkat itu juga cukup mencengangkan karena naik 40 tingkat dari tahun lalu, di mana Malaysia berada di urutan ke-113, tidak jauh dari Indonesia yang saat itu berada di urutan ke-117.

Thailand berada di urutan ke-106, dua tingkat lebih baik dari Indonesia.

Sementara negara tetangga lainnya, berada di bawah Indonesia dalam kategori yang sama, yakni Singapura (129), Filipina (132), Kamboja (147).

Sisanya merupakan negara Asia Tenggara yang dikategorikan sebagai negara dengan situasi kebebasan pers sangat buruk di dunia, yakni Laos (160), Myanmar (173) dan Vietnam (178).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya