Berita

Presiden Ceko Petr Pavel/Net

Dunia

Presiden Ceko: China Ambil Keuntungan dari Konflik Rusia-Ukraina

RABU, 26 APRIL 2023 | 07:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Upaya China menjadi penengah dalam konflik Rusia dan Ukraina mendapat sorotan dari Presiden Ceko Petr Pavel, mantan komandan NATO yang sebelumnya berselisih dengan Beijing terkait Taiwan.

Pavel, yang mengecilkan peran Beijing, mengatakan China tidak memiliki kepentingan nyata dalam menyelesaikan konflik di Ukraina, dengan alasan bahwa negara Asia itu diuntungkan dari pertempuran yang berkelanjutan.

“Saya percaya bahwa China berkepentingan untuk memperpanjang status quo,” kata Pavel kepada Politico dalam wawancara yang diterbitkan pada Selasa (25/4).

China, lanjutnya, diuntungkan dari situasi ini dengan membeli minyak dan gas murah dari Rusia sambil menyaksikan Barat yang kepayahan karena habis-habisan mendukung Ukraina.

"Beijing juga mengambil pelajaran dari konflik setiap hari,” kata Pavel.

“Mereka mengikuti dengan cermat apa yang dilakukan Rusia (dan) bagaimana reaksi Barat," ujarnya.

Pavel bukanlah pemimpin Barat pertama yang membuat tuduhan semacam itu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang  meremehkan 12 poin China untuk menyelesaikan krisis Ukraina, menuduh China sedang memasang jebakan yang bertujuan membekukan garis pertempuran.

Beberapa bulan sebelum dokumen itu dirilis, Direktur CIA William Burns bahkan menegaskan bahwa Presiden China Xi Jinping sedang melihat dengan hati-hati pelajaran apa yang (dia) harus ambil dari konflik di Ukraina dan menerapkan potensi invasi ke Taiwan.

Sikap Pavel akan menolak dokumen tersebut dan mengecilkan potensi peran China sebagai pembawa damai tidaklah mengherankan. Ia memang memiliki hubungannya yang sulit dengan rekan-rekan China-nya.

Beberapa hari setelah pemilihannya di bulan Januari, Pavel menelepon Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, menjadi kepala negara Eropa pertama yang melakukannya.

Beijing, yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya dan menentang segala pengakuan otoritas Taipei, mengutuk panggilan telepon itu sebagai gangguan serius dalam urusan dalam negeri China.

Beberapa hari kemudian, Pavel menyatakan bahwa China bukan negara yang bersahabat dan tidak kompatibel dengan demokrasi Barat.

Republik Ceko telah muncul sebagai salah satu pendukung paling aktif Ukraina dalam konflik dengan Rusia, dan Pavel bahkan sudah mendesak Barat untuk memberikan bantuan tak terbatas ke Kyiv.

Pavel juga belum menyatakan dukungan apa pun untuk pembicaraan damai, mendukung aksesi Ukraina ke NATO, dan menyerukan perubahan rezim Rusia dari dalam.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya