Berita

Pengungsi Suriah di Lebanon/Amnesti Internasional

Dunia

Amnesti Internasional Desak Lebanon Berhenti Deportasi Warga Suriah

SELASA, 25 APRIL 2023 | 15:21 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kebijakan repatriasi yang diterapkan Lebanon terhadap pengungsi Suriah dinilai mampu membahayakan kehidupan mereka.

Oleh sebab itu, Amnesti Internasional mendesak pemerintah Lebanon agar berhenti melakukan deportasi paksa warga Suriah ke negara mereka yang tengah dilanda perang tersebut.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (24/4), Wakil Direktur Amnesti untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Aya Majzoub menolak tegas pengusiran pengungsi Suriah, sebab mereka berpotensi disiksa dan dianiaya jika kembali ke negaranya.

"Tidak ada pengungsi yang boleh dikirim kembali ke tempat di mana hidup mereka akan terancam,” tegas Aya Majzoub, seperti dimuat Al-Arabiya.

Majzoub mengatakan apabila Lebanon terus melakukan deportasi pengungsi, maka mereka telah melanggar prinsip non-refoulement atau larangan pengusiran pengungsi ke negara asalnya jika wilayahnya sangat berbahaya.

"Para pengungsi yang tinggal di Lebanon harus dilindungi dari serangan sewenang-wenang dan deportasi yang melanggar hukum,” kata Majzoub.

Pada Jumat (21/4), sebuah laporan menyebut otoritas Lebanon telah mengirim puluhan warga Suriah kembali ke negara mereka di tengah peningkatan sentimen anti-Suriah.

Ratusan ribu warga Suriah melarikan diri ke Lebanon akibat perang saudara yang terjadi sejak 2011.

Saat ini Lebanon menampung sekitar dua juta pengungsi Suriah, hampir 830.000 terdaftar di PBB.

Tetapi, Lebanon yang sedang menghadapi krisis politik dan ekonomi yang berlarut-larut berusaha mendorong agar pengungsi Suriah kembali ke negaranya secara sukarela.

Namun, kelompok HAM menilai langkah Lebanon sebagai kebijakan yang dipaksakan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya