Posisi China sebagai negara dengan penduduk terpadat dunia akan segera tergeser dalam beberapa minggu mendatang.
Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB dalam sebuah pernyataan pada Selasa (25/4) mengatakan, India akan segera mengungguli jumlah populasi China karena negara Asia Timur itu tengah mengalami penurunan populasi dengan tahun lalu tercatat sebanyak 1,426 miliar penduduk.
Sementara populasi India akhir bulan ini diperkirakan mencapai 1.425 orang, akan menyamai dan kemudian melampaui populasi China daratan.
Menurut PBB, China yang bertahan sebagai negara terpadat di dunia sejak abad ke 5 Masehi itu, diperkirakan mengalami penurunan sekitar satu miliar orang pada akhir abad ini, berbeda dengan India, yang hampir dipastikan akan terus tumbuh dalam beberapa dekade mendatang.
Menurut Direktur Divisi Kependudukan dan Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB, John Wilmoth, India membutuhkan waktu lebih lama daripada China untuk mengendalikan pertumbuhan populasi dan tingkat kesuburan perempuan.
"Butuh tiga setengah dekade bagi India untuk mengalami penurunan kesuburan yang sama yang terjadi di China hanya dalam waktu tujuh tahun selama tahun 1970-an," jelasnya.
Kebijakan satu anak, peningkatan biaya hidup, serta peningkatan jumlah perempuan yang bekerja dan menempuh pendidikan tinggi, diduga menjadi faktor pendorong keberhasilan China menekan pertumbuhan penduduk.
Kendati demikian, penurunan populasi China akan membuat negara itu lebih cepat menghadapi populasi tua dan ekonominya akan tertantang dengan proporsi penduduk seperti itu.
Sementara India akan lebih banyak mendapat penduduk muda, namun harus bersiap dengan penyediaan listrik, makanan, dan perumahan bagi populasinya yang terus bertambah serta lapangan pekerjaan yang lebih banyak.