Berita

China Square Mall di Nairobi, Sudan/Net

Dunia

Harga Terlampau Murah, Produk Usaha China Ancam Kelangsungan Bisnis Lokal Kenya

SELASA, 25 APRIL 2023 | 09:14 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Diaspora penduduk China dan aktivitas ekonomi yang dilakukan di berbagai negara, menciptakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi pebisnis lokal, salah satunya di negara Kenya.

Mengutip ANI News pada Selasa (25/4), kehadiran pengusaha China di Kenya dinilai dapat membuat banyak pedagang lokal gulung tikar akibat persaingan harga barang yang terlampau sangat murah.

Menyikapi kondisi yang mengkhawatirkan tersebut, para pedagang Kenya di bawah naungan kelompok yang disebut Asosiasi Perlindungan Modal Pribumi mendesak pengadilan nasional untuk menghentikan masuknya pedagang China.

Mereka menyerukan agar Direktur Layanan Manajemen Warga Negara Kenya dan Warga Negara Asing berhenti memberikan penerbitan izin usaha kepada warga negara China di Kenya.

Lebih spesifik, Asosiasi Perlindungan Modal Pribumi Kenya meminta pengadilan menghentikan China Square Mall mengimpor dan menjual barang dagangan dari produsen dan distributor China.

Square Mall milik China termasuk di antara lebih dari 40 perusahaan dagang yang menjual menjual barang sehari-hari seperti tirai impor dengan harga rata-rata 50 persen lebih murah daripada yang dijual pedagang lokal.

Selain itu, asosiasi juga mengklaim bahwa Otoritas Promosi Investasi Kenya secara ilegal mengeluarkan sertifikat investasi kepada pedagang China yang tidak hanya merusak pembangunan berkelanjutan Kenya dan merugikan warganya, tetapi juga melanggar ketentuan yang ditetapkan dalam Bagian 4 UU Promosi Investasi.

Tidak ada data yang tersedia untuk menunjukkan berapa banyak pedagang atau warga China di Kenya, tetapi sentimen anti-China dilaporkan telah tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini sebagian dipicu oleh dugaan insiden rasis yang melibatkan individu China di Kenya dan persepsi bahwa pedagang China telah mengambil bisnis dan pekerjaan dari penduduk setempat.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya