Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

AS Incar Nyawa Para Pemimpin Perusahaan Militer Rusia Wagner

SELASA, 25 APRIL 2023 | 07:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pemimpin dari perusahaan militer swasta Rusia Wagner dipercaya menjadi sasaran pembunuhan para pejabat Amerika Serikat.

Laporan The Washington Post pada akhir pekan menyebutkan bahwa tujuan utama Washington adalah untuk mengekang pengaruh Wagner yang diduga berkembang di Afrika.

"Sebuah dokumen yang diduga dibocorkan oleh seorang penjaga AS di server Discord menyebutkan lusinan opsi untuk upaya gangguan AS dan sekutu yang terkoordinasi terhadap Wagner, termasuk yang kinetik," lapor surat kabar itu.


Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa AS telah berencana memberikan informasi untuk membantu Ukraina membunuh komandan kelompok militer swasta itu di Afrika.

Kumpulan dokumen menunjukkan sedikit bukti bahwa CIA, Pentagon, dan badan-badan AS lainnya, telah menyebabkan kemunduran besar bagi Wagner dalam enam tahun terakhir, menurut Post.

Dalam laporannya surat kabar itu menyebutkan satu serangan tanpa atribut yang berhasil di Libya yang menghancurkan pesawat logistik Wagner, tetapi mereka tidak memberikan rincian tentang operasi tersebut.

Negara-negara Barat telah lama menuduh kelompok Wagner menyebarkan pengaruh jahat di Afrika.

Pimpinannya, pengusaha Yevgeny Prigozhin, menggambarkan layanan yang diberikan oleh karyawannya sebagai kelanjutan dari aspirasi anti-kolonialis negara-negara Afrika.

Anas El Gomati, seorang komentator yang berbasis di Libya yang diwawancarai oleh Post, mengklaim bahwa Wagner kemungkinan menjadi aktor paling destabilisasi yang saat ini beroperasi di negara tersebut.

Cerita berbasis kebocoran lainnya yang diterbitkan media AS pada Senin menuding dinas intelijen militer Ukraina, GUR, dan pemimpinnya, Kirill Budanov, sebagai calon penyerang Wagner di Afrika. Menurut sebuah dokumen NSA, badan Ukraina sedang merencanakan operasi semacam itu di Mali.

Rusia sendiri menuduh GUR mendalangi serangan di Jembatan Krimea Oktober lalu. Ledakan dahsyat tersebut membunuh pengemudi truk yang membawa bom yang disamarkan di dalam mobil yang kebetulan berada di dekatnya saat perangkat meledak.

Moskow juga menyalahkan dinas khusus Ukraina atas pembunuhan jurnalis Darya Dugina pada Agustus 2022 dan blogger militer Vladlen Tatarsky awal bulan ini. Di balik pintu tertutup, Washington menganggap Kyiv bertanggung jawab atas kejahatan pertama, menurut media AS.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya