Berita

Sekjen PBB Antonio Guterres berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov selama pertemuan Dewan Keamanan PBB, di New York, Senin 24 April 2023/Net

Dunia

Guterres: Ketegangan antara Negara-negara Besar Mencapai Titik Tertinggi dalam Sejarah

SELASA, 25 APRIL 2023 | 06:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dunia menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sistem hubungan multilateral.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang diketuai oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Senin (23/4), di markas besar PBB di New York.

Krisis ini, katanya, yang belum pernah terjadi sebelumnya, saling terkait, dan sistem multilateral sedang mengalami tekanan terbesar sejak berdirinya PBB.

"Ketegangan antara negara-negara besar berada pada titik tertinggi dalam sejarah. Begitu juga dengan risiko konflik, melalui kekeliruan atau kesalahan perhitungan," ujar Guterres, seperti dikutip dari TBS.

Ia kemudian menyerukan solusi multilateral yang efektif untuk mencegah dan menyelesaikan konflik. Juga untuk mengatasi ketidakstabilan ekonomi dan menghilangkan tantangan terhadap norma global, terutama untuk melawan penggunaan senjata nuklir.

Guterres juga menyinggung tentang invasi Moskow ke Ukraina. Langkah Moskow yang diluncurkan sejak 24 Februari 2022 telah menyebabkan penderitaan dan kehancuran besar-besaran bagi negara dan rakyat Ukraina.

"Ini jelas semakin memicu dislokasi ekonomi global yang telah dipicu sebelumnya oleh pandemi Covid-19," ujar Guterres.

Rusia memegang jabatan presiden bergilir dalam Dewan Keamanan PBB. Lavrov memimpin salah satu acara utama selama keketuaan Rusia di DK PBB, yaitu Debat Terbuka mengenai "Multilateralisme Efektif Melalui Perlindungan Prinsip-Prinsip Piagam PBB".

Pada gilirannya, Lavrov mengungkapkan, bahwa dunia telah menjadi tempat yang lebih berbahaya daripada selama Perang Dingin.

"Seperti yang terjadi dalam Perang Dingin, kita telah mencapai ambang yang berbahaya, bahkan mungkin lebih berbahaya," katanya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka Dugaan Suap Diperiksa di Kejagung

Selasa, 05 November 2024 | 14:04

Beberapa Jam Sebelum Pilpres AS, Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Pembiayaan Hijau Jadi Kunci Percepatan SDGs

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Dipimpin Titiek Soeharto, Komisi IV DPR Rapat Bareng Kementan

Selasa, 05 November 2024 | 13:57

Cegah Pelanggaran Etik, DKPP Rakor Bareng 622 Penyelenggara Pemilu

Selasa, 05 November 2024 | 13:53

Susun Prolegnas 2025-2029, Baleg DPR Bahas Revisi UU Hak Cipta

Selasa, 05 November 2024 | 13:51

BPOM Sita Puluhan Ribu Kemasan Latio Imbas Kasus Keracunan

Selasa, 05 November 2024 | 13:45

Laporan Dugaan Gratifikasi Private Jet Kaesang Masih Berproses di KPK

Selasa, 05 November 2024 | 13:36

DKPP Terima 584 Pengaduan Pilkada, Terbanyak di Sumut

Selasa, 05 November 2024 | 13:35

Masih Sakit, Megawati Belum Bisa Bertemu Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 13:20

Selengkapnya