Berita

Presiden China, Xi Jinping/Net

Dunia

Eksploitasi Besar-besaran China Menyebar ke Afrika

SABTU, 22 APRIL 2023 | 13:22 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Aksi pemerasan yang kerap dilakukan China ke banyak negara dengan ekonomi rendah, kini sudah mulai menyentuh tanah Afrika.

Begitu yang disampaikan jurnalis Washington Post, Jianli Yang, dalam laporannya seperti dikutip dari The Print pada Sabtu (22/4).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi pesat yang dimiliki China saat ini didapatkan dari hasil korupsi atau eksploitasi besar-besaran pada negara-negara yang berutang padanya.


Tidak hanya negara tetangga di Asia, kini target jebakan utang China sudah merambah hingga ke Kawasan Afrika Sub-Sahara, terbukti dengan pinjaman miliaran dolar yang Beijing gelontorkan melalui mekanisme Belt and Road Initiative (BRI).

Bantuan dana itu, disebut Yang, merupakan bagian dari upaya Beijing untuk mendominasi sektor sumber daya alam Afrika, menyingkirkan pengaruh Barat, dan mempromosikan pendekatan Partai Komunis China.

Yang kemudian merujuk pada beberapa pakar yang menyimpulkan bahwa kejayaan China di bidang ekonomi tidak lain karena ditunjang oleh empat hal.

"Sistem pemerintahan otokratis China, korupsi yang tinggi, HAM dan peraturan lingkungan yang rendah serta moralitas yang rendah," tulis Yang.

Menurut Yang, model seperti itu ikut diterapkan China di Afrika, di mana bukan hanya tindakan eksploitatif, tetapi juga pelanggaran HAM yang serius kerap terjadi dan diabaikan Beijing.

Pusat Sumber Daya Bisnis dan Hak Asasi Manusia nirlaba yang berbasis di London menyebut terdapat 181 kasus pelanggaran HAM terkait investasi Tiongkok di Afrika. Sebagian besar pelanggaran hak asasi manusia ini terjadi di sektor pertambangan dan konstruksi Afrika.

Dalam setiap kasus, perusahaan China yang terlibat menyangkal tuduhan tersebut atau mengabaikannya begitu saja.

Dalam laporan tahun 2017, 60 hingga 80 persen perusahaan China mengaku membayar “tip” atau suap untuk mendapatkan lisensi di Afrika.

Menteri Dalam Negeri Hong Kong, Patrick Ho, pernah dipenjara karena skema suap BRI di Afrika 2019 lalu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya