Berita

Yevgeniy Prigozhin pemilik Group Wagner/Net

Dunia

Ikuti Jejak Uni Eropa, Swiss Masukan Perusahaan Wagner dan Kantor Berita RIA FAN dalam Daftar Hitam

JUMAT, 21 APRIL 2023 | 07:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Swiss memasukkan perusahaan militer swasta Wagner dan Kantor Berita Federal (RIA FAN) dalam daftar sanksi.

Dalam pernyataan yang diposting di situs resmi pemerintah pada Kamis (20/4), disebutkan bahwa langkah itu diambil untuk menunjukkan komitmen Swiss atas keamanan internasional.

"Departemen Urusan Ekonomi, Pendidikan dan Riset (EAER), yang bertanggung jawab untuk menjatuhkan sanksi, hari ini menambahkan Grup Wagner dan kantor berita RIA FAN ke dalam daftar sanksi Swiss terhadap Rusia," isi pernyataan itu seperti dikutip dari TASS.


Pembatasan berlaku mulai Kamis pukul 18:00 waktu setempat atau 19.00 waktu Moskow.

Memasukkan Wagner dan RIA FAN ke dalam daftar sanksi Swiss akan memiliki implikasi yang signifikan bagi kedua organisasi tersebut. Mereka akan menghadapi pembatasan operasi dan transaksi keuangan, serta potensi pembekuan aset dan larangan perjalanan bagi individu yang terkait dengan entitas ini.

Swiss, yang dikenal karena komitmennya terhadap netralitas, tidak akan mentolerir tindakan yang mengancam stabilitas global.

Keputusan pemerintah Swiss untuk memperluas daftar sanksinya merupakan bagian dari upaya internasional yang lebih luas untuk mengatasi kekhawatiran terkait aktivitas Rusia.

Langkah Swiss menyusul keputusan Uni Eropa yang pada pekan lalu telah memasukkan Wagner dan RIA FAN dalam daftar hitam.

Grup Wagner, yang telah lama terkena sanksi UE di bawah Rezim Sanksi Hak Asasi Manusia Global, adalah entitas militer swasta tak berbadan hukum yang berbasis di Rusia yang didirikan pada 2014, di bawah kepemimpinan Dmitry Utkin dan dibiayai oleh Yevgeniy Prigozhin.

Grup Wagner secara aktif berpartisipasi dalam perang agresi Rusia melawan Ukraina dan mempelopori serangan terhadap kota Soledar dan Bakhmut di Ukraina.
RIA FAN adalah bagian dari Patriot Media Group, sebuah organisasi media Rusia yang dewan pengawasnya dipimpin oleh Yevgeniy Prigozhin. Kantor berita tersebut terlibat dalam propaganda pro-pemerintah dan disinformasi tentang perang agresi Rusia melawan Ukraina.

Secara keseluruhan, tindakan pembatasan UE sehubungan dengan tindakan yang merusak atau mengancam integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan Ukraina, ini berlaku untuk total 1.473 individu dan 207 entitas.

Mereka yang ditunjuk harus tunduk pada pembekuan aset, dan warga negara Uni Eropa serta perusahaan dilarang menyediakan dana untuk mereka.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya