Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Aktivis Harap RUU Kesehatan Harus Mampu Perbaiki Problem Kesehatan di Indonesia

JUMAT, 21 APRIL 2023 | 03:23 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI


Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Kesehatan mendesak DPR untuk mengakomodir kepentingan publik dalam pembahasan RUU Omibus Kesehatan. Koordinator Koalisi Kesehatan, Abdul Ghofar menegaskan RUU tersebut bahkan harus mampu memperbaiki semua permasalahan kesehatan dan kedokteran di Indonesia.

“RUU Omnibus Kesehatan ini harus mampu memperbaiki problem kesehatan dan kedokteran di Indonesia. Untuk alasan ini, kami mendukung RUU Omnibus Kesehatan,” kata Ghofar dalam keterangan tertulis Kamis (20/4).


Menurut Ghofar, terkait kepentingan publik, setidaknya ada tiga permasalahan utama yang harus diselesaikan oleh RUU Omnibus Kesehatan. Pertama, akses layanan kesehatan yang belum merata. Kedua, distribusi dokter dan tenaga kesehatan yang juga belum merata. Ketiga atau terakhir, pemenuhan kebutuhan dokter spesialis di seluruh Indonesia.  

“Koalisi Kesehatan concern pada 3 permasalahan yang harus diselesaikan RUU Omnibus Kesehatan. Pertama akses kesehatan. Kedua, pemerataan dokter dan tenaga kesehatan. Dan terakhir tentu upaya percepatan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis. RUU Omnibus Kesehatan ini, insya Allah akan menyelesaikan itu semua,” jelas Ghofar.

Ghofar pun mengutip Pasal 211 RUU Omnibus Kesehatan yang dianggapnya penting dalam meningkatkan layanan kesehatan nasional, yakni ketersediaan dokter. Pasal baru dalam RUU tersebut ingin memberikan kepastian hukum bagi mereka yang berniat untuk membuka program studi kedokteran.  Tujuannya semata-mata untuk mempercepat pengadaan tenaga medis dan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.

Meskipun demikian, Koalisi Kesehatan juga memberi penekanan pada persoalan investasi asing dan keberadaan dokter asing. Koalisi ini pun menuntut DPR untuk meminimalisir keberadaan investasi asing dalam dunia kesehatan dan kedokteran di Indonesia.

“Termasuk juga soal liberalisasi sektor kesehatan lantaran adanya klausul soal investasi asing. Koalisi Kesehatan dengan tegas menolak hal tersebut,” ujarnya.

Seperti diketahui, sejumlah aktivis mendeklarasikan Koalisi Kesehatan untuk mengawal perumusan dan pembentukan RUU Omnibus Kesehatan. Koalisi ini beranggotakan sejumlah nama, antara lain Abdul Ghofar (Kahmi), Fonda Tangguh (Sahabat Polisi Indonesia), Abdulloh Hilmi (Pusat Kajian Keuangan Negara), Alexander Gunawan (Pengamat Pendidikan), Megel Jekson (Koalisi Keadilan), Ahmad Fadhli (Pengamat Politik), Tegar Ardian (Forum Aktivis STIAMI) dan Puja Lorenza (Forum Perempuan Martapura).


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya