Berita

Ilustrasi KKB/KST Papua/Net

Publika

KKB Menggila, Rantai Komando Polri-TNI Ada Apa?

OLEH: ANDRE VINCENT WENAS
KAMIS, 20 APRIL 2023 | 09:43 WIB

PANGLIMA TNI Laksamana Yudo Margono telah menaikkan status jadi siaga tempur di Papua, menyusul kontak senjata dengan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang menewaskan personel TNI dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air.

Belum lama sebelumnya juga diberitakan tentang adanya keterlibatan politikus Nasdem yang diduga telah memasok dana untuk pembelian amunisi dan senjata bagi KKB. Persoalan jadi ruwet, ada pengkhianat di lingkaran politisi.

Dalam konteks ini TNI perannya berada di bawah komando Polri untuk ikut aktif membereskan situasi kriminal (bersenjata) di wilayah Papua. Tapi karena ada anggota TNI yang tewas, rupanya Panglima TNI menganggap perlu bicara langsung ke publik, bahkan menaikkan status jadi siaga tempur.

Persoalan kriminalitas bersenjata di Papua ini banyak pertanyaan. Obrolan di kalangan pensiunan TNI pun berputar di kisaran topik ini. Bagaimana jalur komandonya? Sudah lama kok tidak tuntas? Bahkan ada yang nyeletuk kesannya seperti dipelihara, demi apa?

Tapi kali ini kita hanya mau sedikit menyinggung peristiwa tampilnya Panglima TNI terhadap peristiwa ini.

Memang ada prajurit TNI yang tewas, tapi apakah perlu sampai level Panglima TNI yang angkat bicara (ke publik)? Kenapa bukan Pangdamnya (level Mayjen)? atau mungkin Danremnya saja (level Brigjen)? Atau yang di bawahnya?

Atau bahkan Polri yang semestinya bersuara. Bukankah TNI berada di bawah komando Polri dalam hal ini? Ini kan operasi pemberantasan kelompok kriminal bersenjata. Memberantas kelompok kriminal (walaupun bersenjata) itu tugasnya Polri.

Rantai komando Polri-TNI jangan sampai jadi runyam. Apalagi kalau sebenarnya ini persoalan yang sederhana tapi dipersulit sendiri, begitu kecurigaan sementara pihak.

Intelijen Polri (dibantu TNI) mesti memetakan persoalan yang sudah kronik (menahun) ini dan membereskannya "once and for all". Tuntas dan jangan biarkan semakin banyak pihak yang ambil kesempatan dalam kesempitan.

Bukannya membantu membereskan, malahan ikut mengompori dan menuai keuntungan dari situasi ini. Seperti politisi yang malah ikut jualan amunisi senjata di atas tadi.

Putus saja jalur komunikasi dan logistik KKB ini. Sebetulnya tidak terlalu sulit untuk memetakan dari siapa dan dari mana bantuan komunikasi dan logistik KKB ini. Omong kosong kalau sampai tidak tahu.

Bahkan sampai timbul kecurigaan, tampaknya situasi ini sepertinya dipelihara. Profitable sih. Semoga kecurigaan sementara pihak ini salah.

Kasihan Pak Jokowi yang sungguh-sungguh ingin membangun Papua.

Penulis adalah Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Perspektif (LKSP)

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya