Para petani di New South Wales sedang dilanda kekhawatiran akan terulangnya wabah tikus 2021, menyusul laporan meningkatnya kerusakan pada tanaman dan pakan ternak di seluruh negara bagian Australia itu.
Asosiasi Petani NSW memperingatkan agar para petani waspada terkait munculnya laporan-laporan itu.
"Anggota memberitahu saya bahwa mereka kembali melihat banyak tikus berkeliaran dari Queensland hingga ke perbatasan Victoria dan ke barat menuju Adelaide," kata Xavier Martin, presiden asosiasi, seperti dikutip dari
9News, Selasa (18/4).
Ia menambahkan agar masyarakat terus memantau wabah tikus dan menggunakan penangkal tikus serta melaporkan apa pun tentang wabah tersebut.
"Penting untuk tetap mengetahui masalah ini agar kita dapat menghindari terulangnya wabah tikus 2021, jadi tolong jika Anda melihat sesuatu, katakan sesuatu,"" lanjut Martin.
Selama wabah 2021, tikus diperkirakan telah menyebabkan kerusakan tanaman negara senilai ratusan ribu dolar.
Peneliti CSIRO bersama Grains Research and Development Corporation (GRDC) melakukan penelitian pada 2021 yang menemukan bahwa teknik mengendalikan tikus dengan umpan biasa tidak bisa diandalkan.
Otoritas Pestisida dan Kedokteran Hewan Australia kemudian bergerak untuk menyetujui izin penggunaan darurat umpan seng fosfida berkekuatan ganda sebanyak 50 gram per kilogram. Ini menjadi pilihan umpan tikus bagi petani di seluruh negeri.
Awal tahun ini, wabah tikus melanda Queensland utara, melahap tanaman tebu negara bagian itu.