Berita

Kolase Joko Widodo, Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto/Net

Politik

Nasib PDIP di Koalisi Besar Tergantung Kompromi Politik Mega, Jokowi, dan Prabowo

SENIN, 17 APRIL 2023 | 20:27 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Terbentuknya Koalisi Besar dengan anggota parpol dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), dan ditambah PDI Perjuangan, tergantung pada lobi-lobi politik Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Menurut pengamat politik dari Citra Institute, Yusak Farchan, pembentukan Koalisi Besar dipastikan akan terbentuk jika ada titik temu antara tokoh sentral dalam Koalisi Besar, terkait pasangan capres-cawapres yang akan diusung barisan ini.

“Tentu kembali pada kompromi politik antara Bu Mega, Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/4).

Ia menjelaskan, posisi Gerindra dan juga PDIP dalam politik Pilpres saat ini terbilang seimbang, karena sama-sama memiliki daya tawar yang cukup mempengaruhi pencalonan.

“PDIP punya argumentasi yang logis untuk mematok jatah capres dalam Koalisi Besar. Sebagai pemenang pemilu dua kali berturut-turut, wajar jika PDIP meminta bargaining capres,” ucap Yusak.

“Sementara itu, Gerindra punya argumentasi yang kuat, mengingat figur Pak Prabowo dianggap lebih senior dan berpengalaman. Elektabilitasnya juga sangat kompetitif dibanding Ganjar misalnya,” sambungnya.

Maka dari itu, pembentukan Koalisi Besar pada intinya ada pada suksesi capres-cawapres.

“Ini yang berpotensi membuat alot terbentuknya koalisi besar (KKIR, KIB plus PDIP). Jadi memang harus ada yang mengalah,” demikian Yusak menambahkan.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Menkeu: Inggris Bangkrut, Kondisi Keuangan Hancur

Minggu, 28 Juli 2024 | 17:54

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Pemindahan Ibu Kota Negara Ambisi Picik Jokowi

Sabtu, 27 Juli 2024 | 01:29

GMPH Desak KPK Usut Dugaan Penyalahgunaan Kekuasaan Cak Imin

Senin, 29 Juli 2024 | 12:54

KPK Tindak Tiga Rumah Sakit Pelaku Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:17

Christine Hutabarat Dicecar Soal Akuisisi Diduga Korupsi di ASDP

Rabu, 24 Juli 2024 | 13:52

UPDATE

Haiti Dilanda Banjir Besar, India Kirimkan Bantuan Kemanusiaan

Rabu, 31 Juli 2024 | 22:04

Diperiksa Besok, KPK Harap Walikota Semarang Kooperatif

Rabu, 31 Juli 2024 | 22:01

Buntut Dugaan Penganiayaan Terhadap Balita, Polisi Panggil Pemilik Daycare Wensen School

Rabu, 31 Juli 2024 | 21:41

Sambut Baik Pengesahan PP Kesehatan, IISD Beri Catatan Penting

Rabu, 31 Juli 2024 | 21:31

Tim SAR Gabungan Berhasil Evakuasi TKI Terdampar di Selat Malaka

Rabu, 31 Juli 2024 | 21:24

Penerapan BMAD Bisa Bikin Renggang Hubungan Indonesia-China

Rabu, 31 Juli 2024 | 21:20

Partai Nasdem Resmi Usung Ludi dan Bertha di Pilkada Pagar Alam

Rabu, 31 Juli 2024 | 21:20

Dalami Dugaan Korupsi PPPK Langkat, 94 Saksi Diperiksa Polda Sumut

Rabu, 31 Juli 2024 | 21:09

Pernyataan Megawati Mengintervensi Hukum, Bukan Sikap Negarawan

Rabu, 31 Juli 2024 | 21:02

Bendera PDIP dan Hanura Dikibarkan di Posko Pemenangan Edy Rahmayadi

Rabu, 31 Juli 2024 | 20:57

Selengkapnya