Berita

Aktivitas pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, Bandung/RMOL

Publika

Manajemen Proyek KCJB

SENIN, 17 APRIL 2023 | 08:41 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

MANAJEMEN Proyek adalah salah satu mata kuliah pilihan yang mempunyai cukup banyak mahasiswa peserta pada strata magister program studi major manajemen. Sesungguhnya suatu proyek yang gagal atau mangkrak, bukanlah sesuatu peristiwa yang langka ditemukan pada berbagai studi kasus manajemen proyek dibandingkan terhadap kisah-kisah sukses.

Akan tetapi kisah sukses kemudian menjadi peristiwa sangat penting sebagai momentum pengkonstruksi citra positif dalam meniti rekam jejak prestasi individu dan kelompok. Penting untuk membangun trust yang tinggi pada kehidupan lingkungan masyarakat sekitar.

Membangkitkan optimisme dan daya juang tinggi ke masa depan. Membangun penghargaan untuk dapat senantiasa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dalam pergaulan bangsa-bangsa di tingkat dunia.

Ketika pengujian sensitivitas analisis finansial menghasilkan kesimpulan tidak senantiasa layak secara wajar, maka harapan melanjutkan suatu proyek bergantung terhadap hasil pengujian sensitivitas dari analisis ekonomi.

Pertimbangan tersebut dilakukan, walaupun dalam perspektif manajemen proyek terdapat banyak sekali pertimbangan analisis kelayakan yang lainnya, yang diharapkan terdapat solusi ketika suatu proyek ternyata tidak layak secara wajar. Misalnya kelayakan dari aspek teknis, produksi, pemasaran, lingkungan, hukum, sosial, tata ruang, dan atau risiko.

Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) mengalami tantangan berupa terjadi perubahan-perubahan asumsi yang semula bersifat statis, yang memerlukan pencarian solusi secara dinamis untuk tetap tercapai revisi hasil sensitivitas simulasi studi kelayakan senantiasa wajar.

Pertama, masa konsesi 50 tahun menjadi perlu 80 tahun, walaupun sudah dekat dengan batas akhir tenggang waktu penanaman modal maksimum UU Penanaman Modal. Kedua, kebutuhan jumlah penumpang 60 ribu, dibandingkan ketika pandemi sebanyak 29 ribu orang.

Ketiga, berubahnya (hilang) kawasan transit oriented development (TOD). Keempat, keterlambatan penyelesaian konstruksi dari rencana tahun 2019 menjadi 2023 dan kendala setoran modal PTPN VIII dalam bentuk lahan.

Kelima, kenaikan biaya proyek sebesar Rp 17,7 triliun dari rencana total biaya semula Rp 80 triliun dan dilanjutkan memerlukan Penyertaan Modal Negara.

Keenam, memerlukan pembiayaan dengan total pinjaman Rp 8,2 triliun dan minta penjaminan oleh APBN, dari yang seharusnya pembiayaan APBN dialokasikan pemerintah untuk perencanaan pembangunan infrastruktur di luar Jawa dan penjaminan seharusnya hanya dilakukan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.

Ketujuh, berbagai perizinan yang semula tidak ada, atau belum sesuai, kemudian dilengkapi dan dilakukan penyesuaian-penyesuaian, seperti izin konsesi, izin trase, izin Amdal, dan revisi-revisi tata ruang.

Kedelapan, suku bunga pinjaman seharusnya 2 persen untuk tenor 40 tahun, namun bunga masih 3,4 persen ketika treasury sebesar 5 persen. Namun, perjuangan reengineering kelayakan dinamis tersebut memunculkan sentimen negatif kecemasan.

Peneliti Indef dan Pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya