Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Australia Diingatkan Harus Hati-hati Setelah Melarang TikTok dari Perangkat PNS

SENIN, 17 APRIL 2023 | 07:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dilarangnya aplikasi TikTok dari semua perangkat pemerintah Australia diyakini akan berdampak pada hubungan Canberra dan Beijing yang memang sudah tegang dalam beberapa masalah.

Mantan diplomat China Victor Gao percaya bahwa Beijing telah dibuat marah karena langkah Australia yang ikut meniru tindakan serupa yang dibuat Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara Eropa.

"Orang Australia harus benar-benar percaya diri dengan sistem mereka sendiri, daripada merasa terancam oleh TikTok. Melarang itu bukan tanda kekuatan. Itu bukan tanda superioritas, itu bukan tanda kepercayaan. Justru sebaliknya," kata Gao di acara 60 Minutes, seperti dikutip dari 9News, Minggu (16/4).

Awal bulan ini, Menteri Keuangan Australia Katy Gallagher mengungkap alasan pemerintah melarang TikTok. Menurutnya, langkah itu mengikuti saran dari badan keamanan.

Namun, Gao mengatakan bahwa melarang TikTok dengan masalah keamanan nasional terlalu dibesar-besarkan. Ia bahkan menduga ada motif lain di balik pelarangan tersebut.

"Mungkin itu rasisme, mungkin itu diskriminasi rasial, mungkin itu upaya melarang China lagi, yang merupakan bencana bertahun-tahun yang lalu. Sekarang kamu ingin melakukannya lagi? Itu tidak akan berhasil," tambahnya.

Kekhawatiran atas ruang lingkup informasi pribadi yang diambil TikTok dan hubungan perusahaan induknya dengan rezim komunis telah membuat pemerintah di seluruh dunia percaya bahwa China dapat mempersenjatai aplikasi media sosial untuk memata-matai warganya.

Robert Potter, yang perusahaannya Internet 2.0 memecahkan kode sumber TikTok, sebelumnya mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut mengumpulkan lebih banyak data secara signifikan daripada platform media sosial lainnya.

"Itu dapat mengumpulkan pola penekanan tombol, bahasa tubuh, fitur wajah dan tubuh Anda. Itu dapat mengakses foto atau kata sandi yang disimpan di ponsel Anda dari waktu ke waktu," kata Potter.

"Ada bidang lokasi super yang memungkinkan mereka untuk mengumpulkan ke arah mana Anda menghadap, seberapa cepat Anda bergerak, seberapa tinggi Anda dari tanah, garis lintang dan garis bujur Anda," ujarnya.

Perusahaannya juga menemukan TikTok secara teratur terhubung ke server yang berbasis di China daratan.

Perusahaan pusat TikTok, termasuk bos Australianya Lee Hunter, terus menyangkal hal ini, dan menegaskan larangan itu bermotivasi politik.

"TikTok Australia tidak akan menyerahkan informasi pribadi kepada PKC," katanya, menambahkan  bahwa TikTok bukanlah China, melainkan hanya platform hiburan yang memberikan video menarik kepada orang-orang di zamannya.

Gao pada akhirnya memperingatkan Australia untuk berhati-hati dalam hubungannya dengan China.

"Saya akan mendesak pemerintah Australia untuk benar-benar memperlakukan China secara setara, karena Anda tidak ingin memiliki musuh dengan 1,4 miliar orang," katanya.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Competency Development Program Hadir untuk Tingkatkan Kapabilitas Perwira Pertamina

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:34

BNN akan Gandeng DEA AS soal Teknologi Penanggulangan Narkoba

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:13

Komisi X: Mendikbud Tak Punya Grand Desain Pendidikan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:01

Menko Airlangga Geram IEU CEPA Digantung Uni Eropa hingga 7 Tahun

Sabtu, 18 Mei 2024 | 16:31

Gaduh UKT, Komisi X: Cabut Atau Revisi Permendikbud 2/2024!

Sabtu, 18 Mei 2024 | 16:12

Nuansa Politis Menguat di MK jika PPP Diloloskan Tanpa PSU

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:36

Iran Kutuk Serangan Brutal di Bamiyan Afghanistan yang Tewaskan Turis Asing

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:31

Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:27

Kelompok Bersenjata Afghanistan Tembak Turis di Tempat Wisata, 3 Warga Negara Spanyol Tewas

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:03

Sambut Delegasi World Water Forum, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Siapkan Jalur Khusus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:45

Selengkapnya