Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Akui Indonesia Pemasok Nomer Satu, Perusahaan Batu Bara Rusia Siap Genjot Ekspor ke China

SENIN, 17 APRIL 2023 | 07:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan Energi Batubara Siberia SUEK, pengekspor bahan bakar fosil terbesar Rusia berniat meningkatkan penjualan mereka ke China pada tahun 2023.

CEO SUEK, Maxim Basov mengatakan perusahaannya bahkan siap meningkatkan lebih dari tiga kali lipat pasokannya ke pasar China tahun ini, membawa volume ekspor menjadi lebih dari 20 juta ton.

“Pasar China sangat penting bagi kami. Tahun lalu pasar internasional utama kami adalah Korea Selatan dan sebelumnya Uni Eropa, tetapi tahun ini saya pikir China akan mengambil alih Korea dan menjadi pasar ekspor utama kami,” kata Basov, seperti dilaporkan RT.

Dalam jangka panjang, kata Basov, SUEK berpotensi meningkatkan penjualan batu bara ke China menjadi 50 juta ton per tahun.

"Rencana ini akan membuahkan hasil jika harga di mana China membeli batubara Rusia tetap menarik bagi eksportir Rusia dan jika bea masuk nol tetap berlaku," katanya.

“China akan terus mengimpor sekitar 300 juta ton batubara per tahun. Pemasok terbesar China adalah Indonesia. Rusia berada di urutan kedua tahun lalu dalam hal pasokan, dan dari semua perusahaan Rusia, kami adalah yang terbesar,” kata Basov.

Basov, yang saat ini berada di China dalam perjalanan bisnis, menambahkan bahwa selama beberapa hari terakhir perusahaannya menandatangani sejumlah kontrak jangka panjang dengan produsen mesin pertambangan terkemuka China.

“Saya pikir dalam beberapa bulan ke depan pasokan peralatan pertambangan kita akan tumbuh berkali-kali lipat. Secara umum, kerja sama kita dengan China akan tumbuh baik dalam hal ekspor kita ke RRC maupun dalam hal impor peralatan dari China,” tambahnya.

Rusia menggenjot ekspor batu bara ke China sebesar 11,2 persen menjadi 59,5 juta ton pada 2022. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Moskow untuk mengarahkan kembali perdagangannya menyusul larangan Uni Eropa terhadap batu bara Rusia, yang diperkenalkan di tengah sanksi terkait Ukraina tahun lalu.

Sementara itu China meningkatkan konsumsi batu baranya yang berujung pada ikut naiknya angka impor batu, menyusul pulihnya aktivitas industri setelah pencabutan pembatasan Covid-19.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Menkeu: Inggris Bangkrut, Kondisi Keuangan Hancur

Minggu, 28 Juli 2024 | 17:54

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Pemindahan Ibu Kota Negara Ambisi Picik Jokowi

Sabtu, 27 Juli 2024 | 01:29

Jupiter Protes Razia Barang Impor Ilegal ke Pedagang: Nasib UMKM Makin Ambyar

Jumat, 19 Juli 2024 | 11:02

KPK Tindak Tiga Rumah Sakit Pelaku Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:17

Christine Hutabarat Dicecar Soal Akuisisi Diduga Korupsi di ASDP

Rabu, 24 Juli 2024 | 13:52

UPDATE

Dua Pekerja Jatuh dari Flyover Kalibalok, Satu Tewas

Selasa, 30 Juli 2024 | 06:00

Benny Rhamdani Tolak Bocorkan T Bandar Judi Online

Selasa, 30 Juli 2024 | 05:41

Antisipasi Cuci Darah, Bey Minta Orang Tua Cek Jajanan Anak

Selasa, 30 Juli 2024 | 05:32

Keberadaan Aep Temukan Titik Terang

Selasa, 30 Juli 2024 | 05:22

Sayembara Tangkap Maling Motor di Tambora Potensi Main Hakim Sendiri

Selasa, 30 Juli 2024 | 04:26

Marullah Mampu Bereskan Banjir, Macet, dan Tata Ruang

Selasa, 30 Juli 2024 | 04:23

Ini Pembelaan Heru soal APBD DKI 2023 Anjlok Rp5 T

Selasa, 30 Juli 2024 | 04:03

Anggota DPRD Makin Malas Rapat Paripurna, Khoirudin: Selama Ini Juga Begitu

Selasa, 30 Juli 2024 | 03:48

71 ASN DKI Dilantik

Selasa, 30 Juli 2024 | 03:21

Kemenag Klarifikasi soal Testimoni Sukses Haji 2024

Selasa, 30 Juli 2024 | 03:06

Selengkapnya