Berita

Petugas forensik memeriksa tempat Atiq Ahmed dan saudaranya Ashraf Ahmed ditembak mati/Net

Dunia

Mantan Anggota Parlemen India Ditembak Mati di Depan Polisi dan Wartawan

SENIN, 17 APRIL 2023 | 06:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mantan anggota parlemen India tewas ditembak sekelompok orang bersenjata.

Peristiwa itu begitu mengejutkan karena terjadi pada saat pria berusia 61 tahun itu sedang diwawancara oleh beberapa media di bawah pengawalan polisi, sekeluarnya dari rumah sakit untuk pemeriksaan medis di Prayagraj, di negara bagian Uttar Pradesh, India utara.

ABC. Net pada Minggu (16/4) melaporkan, Atiq Ahmed, mantan anggota parlemen yang tengah menjalani hukuman seumur hidup atas kasus penculikan dan pembunuhan, berjalan keluar dari rumah sakit dengan tangan diborgol bersama saudara laki-lakinya, Ashraf Ahmed, yang juga sedang menjalani hukuman.  

Beberapa wartawan mendekati dan mewawancarai. Menurut saksi, ketiga penyerang datang dengan sepeda motor yang menyamar sebagai jurnalis, dan membawa peralatan kamera, mikrofon berlogo jaringan televisi, dan kartu identitas jurnalis palsu.

Ketiga pria itu secara tiba-tiba menembakkan lebih dari 20 peluru dari jarak dekat saat Atiq dan Ashraf sedang menjawab pertanyaan dari wartawan. Kedua bersaudara itu tewas di tempat.

Cuplikan TV dari insiden mengerikan yang terjadi pada Sabtu (15/4) itu menunjukkan para penyerang meneriakkan slogan-slogan Hindu setelah meluncurkan tembakan.

"Para penyerang berhasil ditahan dan diinterogasi," kata pejabat polisi Prashant Kumar.

Atiq terlibat dalam lusinan kasus, termasuk penculikan, pembunuhan, dan pemerasan, selama dua dekade terakhir.  Pengadilan setempat menjatuhkan hukuman penjara seumur kepada Atiq dan dua orang lainnya pada Maret 2023 untuk kasus penculikan.

Atiq, yang puteranya tewas ditembus peluru polisi, sebelumnya mengatakan bahwa ada ancaman terhadap dirinya dan keluarganya.

Ketua Menteri Yogi Adityanath memerintahkan penyelidikan yudisial atas pembunuhan tersebut dan melarang pertemuan besar di distrik negara bagian Uttar Pradesh untuk memastikan perdamaian.

Para ahli telah mengajukan pertanyaan tentang bagaimana seorang pria dapat dibunuh di depan media dan polisi.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya