Berita

Mantan pimpinan KPK, Bambang Widjojanto saat orasi di depan Gedung KPK mengkritik Firli Bahuri/RMOL

Hukum

Sebagai Pendekar Hukum, Abraham Samad Cs Harusnya Malu Gunakan Cara Politis Demo Firli Bahuri

MINGGU, 16 APRIL 2023 | 17:17 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sebagai pendekar hukum, mantan pimpinan dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menggelar demonstrasi di lembaga yang pernah dipimpin dan bekerjanya seharusnya malu menggunakan cara politis ketimbang cara-cara yang elegan.

Komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing mengatakan, KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri dkk dalam dua minggu terakhir menyerang balik dengan kinerja terhadap para mantan pimpinan dan pegawai KPK yang beberapa waktu lalu menggelar demonstrasi di depan Gedung Merah Putih KPK.

Menurut Emrus, Abraham Samad, Novel Baswedan dan beberapa mantan pegawai KPK yang demonstrasi di depan Gedung Merah Putih adalah penegak hukum. Seharusnya, kata Emrus, kalau ada sesuatu menurut pandangan mereka dugaan pelanggaran etika atau apapun, jangan demonstrasi.

"Yang dilakukan apa? Ya proses hukum, ajukan ke Dewan Pengawas, ajukan ke aparat penegak hukum. Karena apa? Mereka pendekar hukum," ujar Emrus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/4).

Sementara itu kata Emrus, para mantan pimpinan KPK seperti Abraham Samad, Bambang Widjojanto, dan Saut Situmorang, serta mantan pegawai KPK seperti Novel Baswedan malah menggunakan tindakan politis, yakni berdemonstrasi.

Dalam pandangan Emrus, sekalipun itu hak tiap warga negara, demonstrasi merupakan bentuk tindakan politis. Sebagai pendekar hukum, seharusnya Abhraham Samad Cs malu telah melakukan gerakan unjuk rasa.

"Harusnya mereka apa? Tegakkan hukum itu. Kan mereka yang setuju hukum itu panglima kan, bukan politik kan. Ternyata mereka demo berarti kan tindakan politik," pungkas Emrus.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

UPDATE

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

Sekjen PDIP Sambut Rombongan Pembawa Obor Api Perjuangan di Kemayoran

Kamis, 23 Mei 2024 | 17:29

Emas Antam Merosot Rp12 Ribu Jelang Libur Panjang

Kamis, 23 Mei 2024 | 17:03

KIPP: Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Melemahkan Lembaga Penyelenggara Pemilu

Kamis, 23 Mei 2024 | 17:01

IKA Unpad dan IA ITB Dapat Mandat Wujudkan SMA Terbuka

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:50

Komisi VI DPR Diminta Cepat Atasi Masalah Indofarma

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:43

Tiktok Bakal PHK Karyawan di Divisi Operasional dan Marketing Secara Global

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:37

Pemerintah RI Siapkan Dana Rp7,3 Triliun untuk Subsidi Motor Listrik

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:18

Kostrad Gelar LTPT Steling Malam di Pasuruan

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:16

DPR Soroti Biaya Pendidikan di Daerah 3T

Kamis, 23 Mei 2024 | 15:59

Selengkapnya