Berita

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi/Net

Politik

Sejak Awal Ide Kereta Cepat Ngawur, Sialnya yang Punya Otoritas Politik Diam

MINGGU, 16 APRIL 2023 | 13:56 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tengah menjadi sorotan publik lantaran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan gagal melobi China untuk menurunkan bunga utang menjadi 2 persen. Namun terlepas dari itu, KCJB dinilai sebagai proyek yang ngawur sejak awal.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi menilai ide pembangunan proyek KCJB tidak berdasar kepentingan mendesak warga. Proyek ini sebatas mercusuar yang tanpa perhitungan alias ngawur.

“Sejak awal ini memang ide ngawur. Siapa dan untuk apa orang perlu secepat itu ke Bandung dan sebaliknya dari Bandung ke Jakarta,” tanyanya kepada redaksi, Minggu (16/4).


Menurutnya, keberadaan jalan tol sudah cukup bagi masyarakat untuk berpindah dari Jakarta ke Bandung. Sementara mayoritas lalu lintas dari Jakarta ke Bandung dilakukan untuk wisata di hari libur.

“Nah, sialnya sudah tahu ngawur yang punya otoritas politik kok diam?” sambungnya.

Proyek KCJB mulai dibangun pada pada 2016 dan ditargetkan rampung pada 2018 sehingga bisa mulai beroperasi pada 2019. Namun demikian, progres pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung belum juga sempurna hingga April 2023. Ditargetkan KCJB akan diresmikan pada Agustus 2023.

Awalnya, proyek ini diperkirakan menelan biaya Rp 86,67 triliun. Namun pada 2021 terjadi pembengkakan atau cost overrun (kelebihan biaya) menjadi Rp 114,24 triliun. Adapun komposisi pembiayaan proyek ini adalah 75 persen berasal dari pinjaman melalui China Development Bank (CDB) dan sisanya merupakan setoran modal dari konsorsium dua negara yaitu Indonesia-China.

Pembagiannya, konsorsium BUMN Indonesia menyumbang 60 persen dan 40 persen berasal dari konsorsium China. Tercatat pinjaman Indonesia ke CDB mencapai Rp 8,3 triliun. Utang itu akan dipakai untuk pembiayaan pembengkakan biaya kereta cepat.

Sedangkan bunga yang ditawarkan oleh China mencapai 3,4 persen per tahun dengan tenor selama 30 tahun.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya