Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov/Net
Rusia menghargai keputusan negara-negara Amerika Latin untuk tidak bergabung dengan sanksi Barat.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dalam artikelnya yang berjudul "Rusia dan Amerika Latin: Kemitraan dan Kerja Sama Berwawasan Ke Depan" yang diposting di situs web Kementerian Luar Negeri pada Kamis (13/4).
"Kami sangat menghargai Upaya negara-negara yang meninggalkan dolar AS dalam perdagangan luar negeri dan membangun infrastruktur transportasi, logistik, hubungan antar bank, keuangan, dan ekonomi, tanpa kendalikan Barat," tulis Lavrov, seperti dikutip dari
BNN Network.
Diplomat tertinggi tersebut menyebutkan bahwa hampir tiga perempat negara secara global, termasuk teman-teman Amerika Latin, memilih untuk tidak bergabung dalam sanksi anti-Rusia.
Ia juga mengatakan, segala sesuatu yang terjadi di dalam dan sekitar Ukraina adalah bagian dari perjuangan yang sedang berlangsung untuk tatanan internasional di masa depan.
“Apa yang dipertaruhkan hari ini adalah, apakah tatanan dunia akan benar-benar adil, demokratis, dan polisentris, seperti yang dikatakan Piagam PBB, yang menyatakan persamaan kedaulatan semua negara? tanya Lavrov.
"Atau, apakah Amerika Serikat dan koalisi yang dipimpinnya akan melaksanakan agenda mereka dengan mengorbankan negara lain termasuk memompa sumber daya untuk memenuhi kebutuhan mereka?" lanjutnya.
“Inilah tepatnya tujuan dari konsep tatanan berbasis aturan. Ibukota Barat ingin mengganti hukum internasional, terutama tujuan dan prinsip Piagam PBB, dengan aturan yang dibuat oleh siapa pun yang tidak tahu siapa,†tegasnya.