Politikus muda PDI Perjuangan, Paul Baja M Siahaan, saat bersilaturahmi dengan warga di Medan Sunggal/Ist
Fenomena kader atau bakal calon legislatif (bacaleg) muda sebenarnya sudah ramai pada Pemilu 2019 yang lalu. Namun, sepak terjang mereka di dunia politik ternyata masih kalah jauh dengan para senior mereka.
"Artinya secara politik dan pengetahuan belum teruji. Kita juga mengetahui bahwa pemilih muda sekarang ini sebenarnya bisa dijadikan rujukan bagi para bacaleg muda karena tren segmen pasar politik pemilih pemula tentu saja menjadi keuntungan bacaleg itu sendiri," kata pengamat politik asal Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suriadi, diwartakan Kantor Berita RMOLSumut, Kamis (13/4).
Menurut Agus, terlepas pengalaman dan kiprah mereka sejak 2019 yang masih dirasa kurang matang, tapi celah fenomena munculnya para pemilih pemula bisa jadi keuntungan sendiri bagi para bacaleg milenial. Termasuk para bacaleg baru yang akan muncul sebagai penantang pada Pemilihan Legislatif 2024 mendatang.
"Maka dari itu dibutuhkan kerja ekstra dari bacaleg baru tersebut untuk menyakinkan calon pemilih pemula dan pemilih nonpemula yang ingin mereka bidik sebagai pemilih konkret dalam kontestasi nanti," terangnya.
Hal senada disampaikan pengamat politik asal Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Faisal Riza.
Menurut dia, politisi muda bisa menjanjikan kebaikan sekaligus keburukan. Kebaikan akan datang jika kader muda potensial punya ide yang visioner dan tahan cuaca politik.
"Bacaleg baru dan muda menjanjikan pengharapan baru bagi masyarakat. Soal lainnya, mereka yang baru itu belum tentu bisa bersaing dengan pemain lama atau petahana. Ini masalah jam terbang," ujarnya.
Hemat Riza, partai akan dapat keberuntungan kalau kader mudanya mumpuni, mempunyai kompetensi bernegara yang baik, dan peduli rakyat.
"Karena secara umur permainan mereka masih bisa lebih panjang dari pemain senior. Tapi kalau semua itu tidak diarahkan ke rakyat, ya sama saja," tegasnya.
Karena itu, dibutuhkan kerja-kerja partai yang baik. Membuat program yang memang cocok dengan iklim politik saat ini bagi para bacaleg muda mereka. Dengan demikian, menurut Riza, para bacaleg muda akan memiliki pemilih atau basis massa konkret termasuk pemilih pemula.
"Kans pemilih pemula untuk diraup suaranya oleh para bacaleg muda, tentu sangat besar. Tapi seperti yang saya katakan, partai ikut berperan mendekatkan mereka selalu kepada rakyat melalui program-program yang cocok dengan zaman sekarang ini," pungkasnya.