Multikrisis yang dihadapi dunia membuat prospek ekonomi secara global suram. Namun pertumbuhan ekonomi China dan India sebagai justru positif.
Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan tetap sekitar 3 persen dalam lima tahun ke depan. Ini adalah perkiraan terendah sejak tahun 1990.
Untuk tahun ini, prospek pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan hanya 2,8 persen, dan 3 persen pada tahun 2024. Ini terjadi lantaran inflasi yang masih tinggi dan kerentanan sektor perbankan.
Di samping itu, sekitar 90 persen ekonomi maju dunia akan mengalami penurunan pertumbuhan tahun ini.
Namun, Direktur Asia dan Pasifik IMF, Krishna Srinivasan mencatat proyeksi yang gemilang untuk dua kekuatan ekonomi dunia. China dan India diperkirakan menyumbang sekitar separuh dari pertumbuhan ekonomi global tahun ini.
"Tiongkok sudah pulih, dan datang dengan kuat. Tetapi bahkan untuk negara seperti China, prospek jangka panjang harus ditangani melalui reformasi kebijakan,†kata Srinivasan, seperti dimuat
CNA pada Kamis (13/4).
Pembukaan perbatasan yang diambil China pada Desember tahun lalu tampaknya telah mendorong bisnis di kawasan.
IMF sendiri memperkirakan China akan mencatat 5 persen untuk pertumbuhan ekonominya tahun ini, dibandingkan 3 persen pada tahun lalu.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi India untuk tahun ini diperkirakan mencapai 5,9 persen, revisi dari 6,1 persen yang sebelumnya ditargetkan IMF.
"Itu mencerminkan beberapa perlambatan konsumsi. Namun secara keseluruhan, India masih merupakan titik terang dalam ekonomi dunia," ucap Srinivasan.
Srinivasan menambahkan, kinerja China dan India selama beberapa tahun ke depan akan berdampak penting pada prospek Asia.