Berita

Mantan Presiden AS Donald Trump/Net

Dunia

Sindir Pemerintahan Biden, Trump Yakin Rusia Tidak Meledakkan Nord Stream

KAMIS, 13 APRIL 2023 | 08:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Semua orang mestinya berharap agar penyelidikan pipa Nord Stream berlaku adil dan tidak memihak.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi, mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan pandangannya bahwa kasus tersebut telah meningkatkan ketegangan beberapa negara yang mestinya tidak perlu terjadi.

Namun begitu, ia mengisyaratkan keyakinannya bahwa bukan Rusia yang meledakkan pipa Nord Stream.

Ketika ditanya pihak mana yang kemungkinan terlibat dalam kasus tersebut, Trump tanpa mengungkapkan siapa yang seharusnya bertanggung jawab, mengatakan, “Saya tidak ingin membuat negara kita dalam masalah, jadi saya tidak akan menjawabnya. Tapi saya dapat memberitahu Anda siapa, bukan Rusia.”  

Rute pasokan utama Laut Baltik dari Rusia ke Eropa yang memiliki panjang 1.230 km (764 mil), bocor dan meledak pada pada 26 September tahun lalu. Ledakan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2, membuat rute bawah air untuk perdagangan energi tidak dapat dioperasikan.

Ledakan itu menimbulkan beragam spekulasi dengan beberapa negara saling menyalahkan dan melemparkan tuduhannya. Pemerintahan Biden berulangkali mengatakan Rusia menjadi pihak yang paling bertanggungjawab atas sabotase Nord Stream.

"Ketika mereka menyalahkan Rusia, Anda tahu, mereka mengatakan Rusia meledakkan pipanya sendiri. Bukan, itu bukan Rusia," tegas Trump, seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (12/4).

Pada 8 Februari, jurnalis investigasi AS Seymour Hersh menerbitkan sebuah artikel, yang mengatakan dengan mengutip sumber, bahwa penyelam Angkatan Laut AS telah menanam alat peledak di bawah pipa gas Nord Stream 1 dan 2 di bawah kedok latihan BALTOPS pada Juni 2022.

Menurut wartawan tersebut, keputusan untuk melakukan operasi tersebut dibuat oleh Presiden AS Joe Biden secara pribadi, setelah sembilan bulan berdiskusi dengan spesialis keamanan Gedung Putih.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya